"Waktu itu banyak kasus terjadi para pegawai keraton itu kena kasus pengadilan karena hutang piutang yang dilaporkan oleh rentenir akibat tidak bisa bayar. Lalu dibentuk Bondo Loemakso itu, para pegawainya itu dari keraton," papar dia.
Hilangnya Eksistensi
Dulu modal awal untuk Bondo Loemakso dana yang digelontorkan oleh PB X sebesar Rp 130 ribu rupiah.
Dani mengakui kurang tahu persis kapan dan kenapa proses eksistensi Bondo Loemakso berakhir.
Kemungkinan bisa dipastikan seiring dengan hilangnya eksistensi keraton secara politis. Sehingga keraton tidak dapat lagi menciptakan permodalan untuk keberlangsungan Bondo Loemakso itu.
"Kalau eksistensi bondo loemakso berakhir kapan, saya kurang begitu jelas. Mungkin seiring hilangnya eksistensi keraton secara politis," jelasnya.
Dani mengatakan setelah bondo loemakso berakhir setahunya bangunan itu tidak pernah ditempati untuk tempat tinggal. Jadi kosong hingga sekarang.
"Dari dulu sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Bangunannya dari dulu tidak pernah dirubah," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:Revitalisasi Keraton Solo: Alun-alun Utara Kembali Berfungsi untuk Ekonomi dan Budaya