SuaraSurakarta.id - Status Bandara Adi Soemarmo yang turun kelas dari internasional menjadi domestik tentu membuat sebagian orang kecewa. Akankah status tersebut bisa mempengaruhi kunjungan wisatawan di Kota Solo?
Pemerintah Kota Surakarta masih optimistis dengan adanya penurunan status Bandara Adi Soemarmo yang berada di Kabupaten Boyolali tersebut.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Siti Khotimah mengatakan selama ini wisatawan mancanegara yang datang ke Solo biasanya dari kota lain, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.
"Jadi wisatawan mancanegara ini tidak datang langsung dari negara-negara mereka, tetapi datang dari wilayah lainnya. Jadi limpahan dari Jakarta, Yogyakarta, dan Pulau Bali," katanya dikutip dari ANTARA pada Sabtu (4/5/2024).
Pihaknya mencatat pada tahun 2023 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Solo sebanyak 10.120 orang, sedangkan wisatawan domestiknya mencapai 4.013.688 orang.
Angka ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana jumlah wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 3.171 orang dan untuk wisatawan domestik sebanyak 1.119.006 orang.
Menurut dia, wisatawan mancanegara yang datang ke Solo mayoritas berasal dari beberapa negara di Eropa. Ia mengatakan mereka lebih banyak berminat dengan objek wisata heritage atau bangunan bersejarah.
"Jadi untuk menarik wisatawan mancanegara itu tidak melulu lewat penerbangan langsung dari luar negeri ke Solo. Oleh karena itu, kami perlu perkuat jaringan wisata dengan wilayah sekitar, yang paling dekat dengan Yogyakarta," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, upaya lain yang juga akan dilakukan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, khususnya dari mancanegara, yakni mengoptimalkan acara budaya maupun seni baik skala lokal maupun internasional.
Baca Juga:Janji Gibran: Konsisten Perbanyak Acara Berkelas Internasional di Kota Solo
"Selain itu, nanti pelayanan pada wisatawan asing akan kami evaluasi dan diarahkan ke destinasi lain atau ke pusat-pusat transportasi yang lebih ramai," katanya.