Membangun Desa Melalui Batik: Kisah Inspiratif Mahasiswa KKN 52 UNS di Desa Joho Wonogiri

Batik Kalimasada merupakan salah satu produk unggulan desa yang menekankan bahan baku alami dan berkontribusi terhadap perekonomian desa.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 24 Februari 2024 | 10:25 WIB
Membangun Desa Melalui Batik: Kisah Inspiratif Mahasiswa KKN 52 UNS di Desa Joho Wonogiri
Tampilan Batik Kalimasada dengan peserta Duta Wisata Kabupaten Wonogiri dalam sebuah acara, beberapa waktu lalu. [Suara.com/istimewa]

SuaraSurakarta.id - Tim KKN 52 Universitas Sebelas Maret (UNS) Desa Joho Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri pada bulan Januari-Februari 2024 melakukan pendampingan kepada usaha Batik Kalimasada.

Batik Kalimasada merupakan salah satu produk unggulan desa yang menekankan bahan baku alami dan berkontribusi terhadap perekonomian desa.

Usaha batik ini juga telah menjadi binaan Bank Indonesia Solo dan telah mengikuti beberapa pameran UMKM Unggulan di Provinsi Jawa Tengah.

Batik Kalimasada memiliki inovasi tersendiri dalam pembuatan motif batik. Pelaku Batik Kalimasada telah menggabungkan motif-motif dengan nuansa yang mengedepankan tradisi, dengan menggabungkan motif kontemporer untuk menambah kesan modern.

Baca Juga:Wilayah Perbatasan Kabupaten Tak Tergarap Maksimal, Yudi Indras: Padahal Potensi Ekonominya Besar

Tidak hanya itu, juga selalu menambahkan motif atau pola yang dapat menggambarkan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Wonogiri. Salah satunya motif batik Wayang Punokawan yang menggambarkan budaya Jawa serta digabungkan dengan motif kontemporer yang digambarkan dengan tanaman jambu mete.

Hal ini karena di Desa Joho banyak masyarakat yang mengembangkan usaha kacang mete dan motif umbi-umbian yang menjadi gambaran mengenai banyaknya umbi-umbian yang ditanam di lahan-lahan yang ada pada daerah ini.

Batik Kalimasada yang telah melakukan banyak produksi dan penjualan batik, hingga sudah melakukan ekspor ke luar negeri, membuat pelaku usaha Batik Kalimasada ingin lebih mengembangkan usahanya agar dapat bisa memiliki awareness di pandangan masyarakat luas.

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan perluasan pasar maka tim KKN 52 UNS melakukan beberapa kegiatan pendampingan usaha. Kegiatan tersebut antara lain pendampingan desain batik dan pemanfaatan media sosial daring dalam pemasaran.

Selain itu, pendampingan desain kemasan dan perencanaan pengembangan usaha juga dilakukan.

Baca Juga:BREAKING NEWS! Jamal Wiwoho Mundur dari Rektor UNS

Selama kegiatan KKN dengan mitra usaha Batik Kalimasada, tim KKN 52 UNS mempunyai target untuk meningkatkan jumlah dan kualitas produk, dan perluasan pemasaran melalui media sosial daring. Peningkatan jumlah produk dilakukan dengan cara keterlibatan tim KKN 52 dalam proses produksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini