SuaraSurakarta.id - Pemkot Solo segera menertibkan pedagang yang nekad berjualan di dalam Alun-alun Keraton Solo.
Langkah itu dilakukan menyusul proses revitalisasi yang mulai dilakukan.
"Minggu lalu saya sudah muter dengan Kepala Satpol PP Surakarta. Kami akan menertibkan yang ada di dalam sana, yang masih ngeyel-ngeyel (membandel)," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dilansir dari ANTARA, Senin (19/2/2024).
Ia mengatakan revitalisasi dilakukan untuk menata kawasan Keraton Surakarta agar lebih indah dan tidak terlihat kumuh.
Baca Juga:Tanggapi Isu Negatif Program Makan Siang Gratis, Gibran: Saya Belum Dilantik Sudah pada Ribut
"Yang penting ke depan bisa dimanfaatkan warga dan tidak kumuh lagi seperti sekarang," jelas dia..
Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini pengerjaan proyek penataan Keraton Surakarta masih sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Pemkot Surakarta.
"Sudah sesuai timeline yang ada," paparnyaa.
Mengenai penggunaan pasir atau rumput sebagai alas di kawasan alun-alun, dikatakannya, akan didiskusikan kembali dengan melibatkan pihak keraton dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Nanti kami diskusikan lagi, pasir atau rumput sama-sama bagus," katanya.
Baca Juga:Apesnya PDIP Solo di Pemilu 2024: Pilpres Dihantam Gibran, Pileg Digerus Kaesang Pangarep
Mengenai revitalisasi, dikatakannya, tidak hanya dilakukan pada kawasan Keraton Surakarta tetapi juga Pura Mangkunegaran yang sama-sama merupakan simbol budaya serta sejarah Kota Solo.
"Masalah pembangunan sudah sering dibahas. Kami Pemkot dengan Mangkunegaran intens sekali berkoordinasi untuk masalah pembangunan-pembangunan ke depan," katanya.
Sebelumnya, revitalisasi Keraton Surakarta Hadiningrat menjadi salah satu proyek infrastruktur yang menjadi prioritas Gibran selama menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Untuk revitalisasi ini dimulai dari sisi luar keraton, yakni alun-alun utara dan selatan.