SuaraSurakarta.id - Dua ruang di SMP Negeri 1 Jenawi, Kabupaten Karanganyar, mengalami rusak parah akibat tertimpa material tanah longsor.
Ruangan yang rusak masing-masing kantor tata usaha (TU) dan kelas setelah sebelumnya hujan deras yang melanda daerah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Hendro Prayitno mengatakan peristiwa talud longsor tersebut terjadi di atas gedung SMPN 1 Jenawi Karanganyar, pada Senin (1/1/2024), sekitar pukul 21.00 WIB.
Menurut Hendro Prayitno, penyebab bencana tanah longsor diperkirakan akibat intensitas hujan tinggi hingga menggerus tanah di sekitar talud yang menyebabkan longsor menimpa dua gedung sekolah di bawahnya.
Baca Juga:Awas! Jalan Tembus Tawangmangu-Magetan Longsor, Jalur Lalu Lintas Dialihkan
Ia mengatakan kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun akibat peristiwa itu, kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta hingga Rp500 juta.
"Dari hasil koordinasi dengan pihak sekolah dua ruangan yang rusak tersebut merupakan gedung tata usaha (TU) dan kelas di SMPN 1," kata dia dilansir dari ANTARA, Selasa (2/1/2024).
Menurut dia, ketinggian talud yang longsor diperkirakan sekitar empat meter dan panjangnya enam meter. Tanah longsor tersebut menimpa ruang TU dan salah satu kelas di sekolah tersebut.
BPBD Karanganyar saat ini masih menunggu instruksi dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar untuk melakukan evakuasi material longsor.
Sementara itu, Camat Jenawi Ardiansyah menjelaskan dampak dari kejadian tersebut aktivitas belajar mengajar di SMP Negeri 1 Jenawi terpaksa diliburkan sementara.
Baca Juga:Jangan Terlena! Jalur Solo-Selo-Borobudur Tawarkan Panorama Eksotis, Namun Rawan Longsor
Menurut dia, hal tersebut untuk memastikan keselamatan para siswa SMPN 1 Jenawi setelah kejadian tanah longsor tersebut.
"Siswa diliburkan dulu, menunggu instruksi dari dinas terkait," ujarnya.
Kebijakan meliburkan kegiatan belajar mengajar siswa SMPN 1 Jenawi setelah kejadian tanah longsor.
"Kami akan memantau situasi dan kondisi di sekolah dahulu. Kami belum tahu, kapan kegiatan belajar mengajar dimulai kembali," katanya.