Sebut saja kubu Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, notabene memimpin PKB yang merupakan bagian dari pemerintah. Setelah Demokrat keluar, Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Cak Imin juga didominasi partai-partai pemerintah.
Alhasil, pasangan Anies-Cak Imin pun harus memperhitungkan peta dukungan di internal koalisinya sendiri.
"Narasi perubahan semakin menjadi minoritas di tengah dominannya wacana keberlanjutan, tidak ada yang mau ditinggalkan oleh pemilih," tegas Andreas.
Pada kutub yang lebih ekstrem, pasangan Prabowo-Gibran menjadi kekuatan politik yang paling menjanjikan keberlanjutan program-program Jokowi.
Baca Juga:Ketua Umum RKB : Jokowi dan Gibran Bukan Pengkhianatan, Semua Berdasar Amanah Rakyat
"Kehadiran Gibran memperkuat komitmen keberlanjutan oleh pasangan nomor urut dua tersebut," lanjut Andreas.

Prabowo-Gibran juga diusung oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), hampir seluruhnya berasal dari unsur pemerintah. Demokrat yang sebelumnya berada di kubu Anies berpindah koalisi dan mendukung sepenuhnya Prabowo-Gibran dan KIM.
Lebih lanjut, Andreas menyebutkan bahwa posisi dilematis justru dialami pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dari sebelumnya mendapat endorsement dari Jokowi kini bersitegang dan kerap kali menyerang kubu Jokowi dan Prabowo-Gibran.
Sebelum mendapat tiket pencalonan dari PDI Perjuangan, Ganjar yang menjabat gubernur Jawa Tengah digadang-gadang sebagai capres yang didukung oleh Jokowi. Situasi berubah ketika Ganjar berupaya menunjukkan loyalitas kepada partai pengusungnya.
"Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 menjadi momentum perpecahan Jokowi dan PDI Perjuangan, yang berimbas pada memudarnya dukungan Jokowi kepada Ganjar, lebih-lebih setelah Mahkamah Konstitusi membolehkan Gibran ikut berlaga," jelas Andreas.
Baca Juga:BEM Soloraya Gelar Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti, Sebut Jokowi Gagal Jadi Kepala Negara
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 25-30 November 2023 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.