Pembangunan Rumah Presiden Jokowi di Colomadu Belum Ada Progres, Masih Tanah Kosong

Presiden Jokowi akan akan pulang kampung ke Kota Solo usai tidak lagi menjabat sebagai presiden, namun belum ada tanda-tanda pembangunan rumahnya

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 06 Oktober 2023 | 17:18 WIB
Pembangunan Rumah Presiden Jokowi di Colomadu Belum Ada Progres, Masih Tanah Kosong
Kondisi lahan milik Presiden Jokowi di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan akan pulang kampung ke Kota Solo usai tidak lagi menjabat sebagai presiden. 

Pemerintah pusat pun memberikan hibah lahan untuk rumah masa depan Presiden Jokowi usai purna. Lokasi lahan tersebut berada di Jalan Adi Sucipto Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. 

Hanya saja hingga saat ini belum ada tanda-tanda kapan rumah mantan Wali Kota Solo ini mulai dibangun. Pantauan di lapangan, kondisi lahan yang berada di pinggir jalan tersebut masih terbengkalai, masih banyak tumbuh rumput-rumput luar.

Terdapat papan tulisan di lahan tersebut. Papan tersebut bertuliskan 'Dilarang mendirikan bangunan di depan sepanjang area tanah ini'. 

Baca Juga:Enggan Tanggapi Soal Penarikan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, Gibran: Jangan Tanya Saya

Kepala Desa (Kades) Blulukan, Karanganyar, Slamet Wiyono mengatakan belum tahu progresnya seperti apa. Tapi kemarin itu terakhir baru mencari sampel air di bor.

"Ya baru sebatas itu, sudah sekitar lebih 5 bulan lalu. Pengambilan sampelnya itu, ya di lahan itu," terangnya saat dikonfirmasi, Jumat (6/10/2023).

Menurutnya airnya tidak ada masalah dan bagus kalau pengeborannya dalam. Kalau hanya 16 meter karena masih tanah persawahan jadi kurang begitu baik, saya yakin itu sumur dalam," ungkap dia. 

Untuk air di wilayah situ, lanjut dia, mudah dan tidak sulit. Sehingga tidak ada masalah soal air, bahkan 12-16 meter sudah banyak airnya. 

"Nggak, nggak sulit. Untuk air masih mudah kalau di sini, 12 meter, 16 meter aja sudah banyak airnya," sambungnya.

Baca Juga:Jokowi Bantah Mentan SYL Hilang di Eropa: Beliau Memang Belum Pulang ke Indonesia

Pengambilan sampel air itu dilakukan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jadi informasinya baru sebatas itu, kalau progres selanjutnya belum tahu. 

"Itu kayaknya dari pusat. Hasilnya kita tidak tahu, karena tidak dikasih tembusan," imbuhnya.

Ketika ditanya apakah sudah dapat bocoran soal ground breaking, Slamet mengaku belum tahu. 

"Belum tahu saya soal itu," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak