SuaraSurakarta.id - Tidak hanya SDN Plesungan II Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar yang terdampak kebakaran TPA Putri Cempo Solo.
Ada juga Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita Plesungan yang ikut terdampak kebakaran sampah TPA Putri Cempo.
"TK Dharma Wanita Plesungan juga ikut terdampak. Jadi tidak hanya anak-anak SD tapi TK/PAUD juga terimbas," ujar Pengawas sekolah Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Endang Safitri saat ditemui, Senin (18/9/2023).
Menurutnya anak-anak yang usianya masih balita banyak yang terdampak dan itu bahaya sekali. Mereka pun informasinya sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga:Kebakaran TPA Putri Cempo Solo, Puluhan Siswa SD Plesungan II Karanganyar Dipulangkan Lebih Awal
"Siswa SD itu ada 47 anak, kalau yang TK hanya lima anak," sambung dia.
Sekolah dipulangkan lebih awal itu baru hari ini. Sebenarnya pagi itu anak-anak sudah berangkat dan persiapan melaksanakan upacara bendera.
"Pagi itu aman, anak-anak mau persiapan buat upacara bendera. Tapi secara mendadak itu asap hitam mengarah ke sini, itu tidak dimungkinkan untuk belajar akhirnya diputuskan dipulangkan lebih awal," ungkap dia.
Anak-anak sempat merasakan nafas sesak kemudian ada yang sampai mual-mual perutnya. Sehingga secepatnya anak-anak dipulangkan lebih awal dengan pertimbangan kesehatan.
"Kami juga koordinasi dengan orang tua siswa dengan kondisi ini untuk mengamankan anak-anak biar pulang dulu. Ini agar anak-anak tidak terkena asap yang lebih parah dan masuk ke dalam pernapasan," paparnya.
Baca Juga:Kronologi Lengkap Kebakaran TPA Putri Cempo, Hingga 3 Hari Belum Padam
Ketika ditanya kalau belajar pakai masker apakah memungkinkan, Endang menjelaskan kalau masker itu sementara hanya untuk pencegahan saja.
Hanya beberapa jangka waktu saja, artinya tetap bisa menganggu pernapasan anak-anak.
"Kalau masker mungkin hanya semacam pencegahan sementara. Sehingga kami tidak bisa mengandalkan untuk pemakaian masker, tapi memutuskan untuk pembelajaran daring terlebih dahulu buat pengamanan," tandas dia.
"Waktunya belum tahu sampai kapan. Kita lihat situasi ke depan, progresnya bagaimana sampai memungkinkan kembali KBM dilaksanakan secara luring lagi," jelasnya.
Kontributor : Ari Welianto