SuaraSurakarta.id - Ratusan driver ojol atau ojek online menggeruduk kantor wali kota Gibran Rakabuming Raka di Balaikota Solo, Senin (11/9/2023) siang.
Sebelumnya, massa dari Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) dan Koalisi Online Solo Raya (KOS) itu mereka berkumpul di Gedung DPRD Solo.
Mereka kemudian bersama-sama menuju Balaikota Solo dengan mengendarai roda dua maupun empat.
Koordinator Aksi KOS, Wekik menjelaskan, aksi itu dilakukan karena tarif selama ini tidak berpihak kepada mitra.
Baca Juga:Tinggalkan Kota Solo, Gibran Sepekan Berada di Amerika Serikat, Agenda Apa?
Dia memaparkan, kebijakan yang diterapkan aplikator selama ini semakin membuat mereka kesulitan.
"Saat sekarang muncul adanya kebijakan program hemat dimana harga yang diterima saat awal itu Rp 10.400 menjadi Rp 9.600 per tiga kilometer awal. Jelas itu menyulitkan kami dan membuat driver semakin tercekik," kata Wekik kepada awak media.
Selain itu, lanjut dia, beberapa aplikasi juga sampai membuat driver hanya menerima kurang Rp 3.000 per km. Hal itu dinilainya sangat tidak manusiawi.
"Aplikator istilah pakai hemat tapi tidak mau memangkas biaya operasional, malah memangkas biaya mitra. Bahkan ada yang kurang dari Rp 3.000," jelasnya.
Baca Juga:Milenial Jabodetabek Dorong Gibran Maju Cawapres 2024, Pembangunan Kota Solo Jadi Patokan