Dikatakan, satu siswa tersebut merupakan limpahan dari sekolah lainnya melalui jalur afirmasi. Sedangkan untuk jalur reguler atau zonasi belum ada satu siswa pun yang mendaftar.
"Minimnya jumlah siswa sudah terjadi dari tahun ke tahun. Mulai lima tahun terakhir. Letak geografis sekolah yang berada di tengah kota serta dikepung dengan industri dan pertokoan membuat tidak adanya siswa yang mendaftar," kata dia.
Kepala SDN Nayu Barat 1 Sri Sumiwi Inawangsih mengatakan, sampai akhir PPDB, sekolah baru menerima satu siswa jalur zonasi dan satu siswa jalur afirmasi. Rencana sekolah juga akan membuka pendaftaran secara offline.
"Kami baru dapat dua siswa. Merosotnya jumlah siswa di sekolah tersebut karena adanya tren masyarakat yang memasukkan anaknya ke sekolah swasta unggulan jadi fenomena tiap tahun ajaran baru," imbuhnya.