Penataan Sisi Timur Kali Anyar Bisa Munculkan Destinasi Wisata Baru, Warga: Ekonomi Masyarakat Terdongkrak

Warga menilai, jika dilakukan penataan dengan mempercantik kawasan tersebut maka akan menarik wisatawan untuk mampir ke sana.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 09 Juli 2023 | 10:51 WIB
Penataan Sisi Timur Kali Anyar Bisa Munculkan Destinasi Wisata Baru, Warga: Ekonomi Masyarakat Terdongkrak
Penataan Kali Anyar sisi timur Jembatan Gilingan, Banjarsari, Solo dinilai warga Cinderejo Lor, Gilingan, Banjarsari bisa meningkatkan nilai ekonomi. [Dok]

SuaraSurakarta.id - Penataan Kali Anyar sisi timur Jembatan Gilingan, Banjarsari, Solo dinilai warga Cinderejo Lor, Gilingan, Banjarsari bisa meningkatkan nilai ekonomi.

Warga menilai, jika dilakukan penataan dengan mempercantik kawasan tersebut maka akan menarik wisatawan untuk mampir ke sana.

Hanya saja, rencana penataan itu tak kunjung direalisasikan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), meski sudah empat tahun berjalan pasca pertemuan dengan warga.

"Kalau bisa seperti di sisi barat itu kan, bisa didatangi wisatawan. Sehingga, ekonomi masyarakat di kawasan Cinderejo Lor atau biasa dikenal dengan nama Randu Alas ini kan dapat terdongkrak," kata Ketua RT01/RW05, Daryanto dilansir dari Timlo.net--jaringan Suara.com, Minggu (9/7/2023).

Baca Juga:BBWSBS Diharap Segera Revisi Regulasi Penataan Kawasan Bantaran Sungai

Menurutnya, kawasan Kali Anyar yang berada di Kelurahan Gilingan dekat dengan destinasi wisata Masjid Sheikh Zayed yang saat ini berdiri.

Sehingga, jika dilakukan penataan di sisi timur Jembatan Gilingan tentu para wisatawan juga akan mampir untuk melihat pemandangan aliran sungai.

"Bisa saja kan, dari Pemkot mengintegrasikan kawasan destinasi wisata Masjid Zayed dengan wisata sungai yang dibangun. Selesai dari masjid, bisa menikmati pemandangan aliran sungai jika sudah tertata dengan cantik," ujar Daryanto.

Dengan meningkatnya wisatawan di wilayah tersebut, lanjut Daryanto, praktis masyarakat sekitar bisa membuka lapak dagangan. Sehingga, mereka dapat berjualan dan berimbas pada meningkatnya perekonomian masyarakat.

"Kami hanya bisa menunggu, kapan akan direalisasinya," kata Daryanto.

Baca Juga:BBWSBS Bungkam Soal Bangunan di Bantaran Sungai, Sebut Hal Politis

Sementara itu, Pakar Lingkungan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Prabang Setyono mengatakan, penataan untuk peningkatan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan kawasan aliran sungai sebenarnya diperbolehkan. Namun, yang harus menjadi perhatian jangan sampai mengganggu aliran air tersebut.

"Boleh saja, tapi jangan mengganggu aliran sungai. Misal lebarnya, harus tetap segitu," jelas Prabang.

Menurutnya, sungai memiliki nilai estetik yang alami. Namun, masih sedikit dari masyarakat yang mampu menghargai.

"Saat ini masih banyak yang menganggap jika sungai itu halaman belakang rumah. Padahal, jika itu diperlakukan sebagai bagian depan rumah tentu akan memiliki nilai estetik. Masyarakat akan memperlakukan dengan baik dan menjaganya. Sehingga, akan meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat di wilayah tersebut," katanya.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak