Karyawan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Terima Gaji Tak Utuh, Pengurus dan Gibran Angkat Bicara

Pengurus pun sudah berdialog dengan pihak ketiga yang menaungi karyawan outsourcing terkait masalah gaji yang terlambat dan dipotong.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 02 Mei 2023 | 15:32 WIB
Karyawan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Terima Gaji Tak Utuh, Pengurus dan Gibran Angkat Bicara
Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan rencana akan dibuka 28 Februari 2023 nanti. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Solo angkat bicara terkait masalah karyawan outsourcing yang menerima gaji tidak utuh atau sesuai dari pihak ketiga. 

Pengurus pun sudah berdialog dengan pihak ketiga yang menaungi karyawan outsourcing terkait masalah gaji yang terlambat dan dipotong. 

"Ini teman-teman pengurus sedang berdialog sama pihak ketiga dan teman-teman pegawai. Kami sedang mengumpulkan informasi terkait masalah ini, kami petakan," terang Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023).

Munajat menjelaskan kalau yang sifatnya delay, direktur pihak ketiga diminta untuk segera dibayarkan. Dari pihak ketiga sudah menyampaikan akan segera membayar yang delay. 

Baca Juga:Kedudukan Dosen masih Dianggap Lemah, Pengamat Sebut Perlu adanya Serikat Dosen

"Kami memfasilitasi, kami berada di tengah-tengah untuk masalah ini. Kami sedang cari tahu, ada permasalahan apa dibalik itu, soal manajemen atau soal hubungan yang tidak baik masih kami cari tahu," ungkap dia.

Munajat berharap masalah ini cepat selesai dan tidak berlarut-larut. Total berapa karyawan belum tahu, karena ini dilakukan pendataan di lapangan.

"Ini sedang kami kumpulkan data dan kami minta bukti. Ini belum selesai siapa kena, jangan-jangan hanya satu dua orang saja atau tidak berangkat atau kami tidak. Makanya kami cari tahu informasi dari dua-duanya," katanya.

Nanti antara karyawan dan pihak ketiga akan dipertemukan bersama untuk mencari titik temu. Pihaknya tidak ingin keduanya itu berkonflik, sementara satu per satu dulu.

"Kalau nanti selesai tidak masalah. Tapi kalau memang tidak selesai dan keduanya saling adu mulut, ya kami pertemukan biar fair," sambung dia.

Baca Juga:Hari Buruh Kelabu, Sejumlah Perusahaan di Kebumen Tak Beri THR Karyawannya

Munajat mengakui mendapat keluhan ini secara lisan dari beberapa karyawan belum lama ini. Terus saat ini mengumpulkan data dan buktinya.

"Kami belum tahu apakah masalah di pihak ketiga atau dana dari UEA yang tersendat. Kami sedang cari tahu, kayaknya enggak sih kalau dari UEA," ucapnya.

Munajat mengatakan yang menunjuk pihak ketiga itu langsung dari UEA. Jadi dana dari UEA itu langsung ke pihak ketiga bukan lewat pengurus masjid. 

"Dari UEA itu langsung ke pihak ketiga, jadi UEA tidak tahu menahu tentang teknis seperti ini. Dia hanya bayar ke pihak ketiga terus dibayarkan karyawan, kalau kami dan UEA itu tahunya bersih," tandas dia.

Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika masalah dari pihak ketiga yang menaungi karyawan outsourcing. 

"Kudune wes dirampungke Pak Munajat. Harusnya sudah ada komitmen dari pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah ini, sudah koordinasi saya juga," ujarnya.

Gibran menambahkan akan melindungi siapapun yang mau melapor tapi takut. Apalagi Pemkot selalu buka posko, aduan-aduan akan ditindak lanjuti.

"Silahkan mereka mau mengadu ke saya. Saya berharap masalah ini jangan terulang lagi," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini