Prihatin dengan Kasus Pelecehan Seksual terhadap Anak Didiknya, Master Taekwondo Solo: Mencoreng Olahraga

anu pun memberikan dukungan moral kepada korban dan orang tua.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 25 Maret 2023 | 16:55 WIB
Prihatin dengan Kasus Pelecehan Seksual terhadap Anak Didiknya, Master Taekwondo Solo: Mencoreng Olahraga
Senior Taekwondo Solo Tanu Kismanto dan Ketua KONI Lilik Kusnandar saat memberikan keterangan pers. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Senior atau Master taekwondo Kota Solo Tanu Kismanto angkat bicara mengenai salah satu pelatih taekwondo berinisial DS (44), telah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak didiknya.

Tanu merasa prihatin dengan kasus yang korbannya itu masih anak-anak. Tanu pun memberikan dukungan moral kepada korban dan orang tua.

"Apa yang telah dilakukan itu merupakan pelanggaran hukum yang berlebihan. Kami merasa prihatin dengan adanya kasus ini," terang Tanu saat jumpa pers di Kantor KONI Solo, Jumat (24/3/2023).

Menurutnya jika kasus ini tidak hanya mencederai anak dan keluarga korban. Tap juga mencederai olahraga khususnya Kota Solo yang jadi kandang macan serta atlet yang berpotensi. 

Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Kota Solo Sabtu 25 Maret 2023, Disertai Doa Niat Puasa Ramadan

"Ini sangat mencoreng sekali. Kejadian ini bagi saya sangat terusik. Teman-teman kita di sini, setiap pelatih di sini memiliki doojan atau tempat latihan masing-masing," paparnya.

Tanu menjelaskan dengan kasus yang menimpa DS ini, maka keanggotannya di Pengurus Kota (Pengkot) Solo otomatis gugur dan masuk daftar hitam Karena telah melanggar hukum dan ini sudah sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)Taekwondo.

"Jika selesai menjalani masa hukuman, sepertinya tidak bisa aktif lagi. Apalagi dengan perbuatan seperti ini, dilarang beraktivitas di taekwondo," ungkap dia.

Sebenarnya yang bersangkutan bukan sebagai ketua dan sudah selesai pada Desember 2022 lalu. Sekarang ini Pengkot Taekwondo Solo dipimpin Plt, saat ini sedang dipersiapkan musyawarah kota (musykot) untuk memilih ketua baru.

"Saya mendesak agar kepengurusan baru segera terbentuk. Karena taekwondo adalah cabor unggulan Kota Solo," ucap Tanu.

Baca Juga:Dikomplain Soal Aksi Tolak Sabilisasi di Kota Solo, Gibran: Itu Tahun 2019

Tanu mengatakan meski ada kasus seperti ini taekwondo tetap akan eksis dan mengawal kegiatan atau kejuaraan. 

Tanu meminta kepada anak-anak bisa tetap latihan di doojan masing-masing. Orang tua juga dipersilahkan mengkritisi jika ada kegiatan yang tidak sesuai. 

"Mudah-mudahan orang tua bisa lebih tenang dan anaknya untuk tetap berlatih. Karena yang saya perjuangkan tetap nama taekwondo, apabila berprestasi kami lanjutkan supaya berlatih dan berprestasi," sambungnya.

Sementara itu Ketua KONI Solo, Lilik Kusnandar mengatakan kalau dibilang olahraga Kota Solo agak sedikit berduka iya. 

"Kita prihatin kenapa kejadian ini bisa terjadi. Karena ini sudah menjadi ranah hukum kita serahkan semuanya ke hukum, apapun nanti harus kita menghargai dan menghormati," jelas dia.

Lilik menambahkan DS, menjadi salah satu pegiat taekwondo di solo. Terbukti  terpilih menjadi ketua taekwondo dan berakhir pada Desember 2022, sejauh ini pun tidak ada masalah.

"Sekarang posisi DS di KONI sudah tidak ada posisinya. Saat ini pengurus  solo yang mengampu langsung dari pengurus taekwondo provinsi," imbuhnya.

Lilik menambahkan jangan sampai ini menimbulkan suatu traumatik dan akhirnya tidak mau lagi latihan taekwondo. 

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini