SuaraSurakarta.id - Gedung ICU-NICU RSUD Karanganyar mangkrak setelah proses pembangunan tak kunjung dilanjutkan.
Padahal, proyek itu menelan anggaran senilai Rp8 miliar.
Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko mendesak agar managemen RSUD Karanganyar segera mengambil langkah strategis agar pembangunan ICU-NICU.
Pasalnya, pihaknya mendapat keluhan dari masyarakat terkait ICU RSUD Karanganyar saar ini yang sudah overload.
Baca Juga:Heru Beberkan Cara Bereskan Sodetan Ciliwung yang Mangkrak di Tangan Anies
"Saya mendorong agar Direktur RSUD mengambil langkah strategis. Jangan hanya sekedar retorika. Anggaran kan ada. Kenapa belum dilanjutkan. Kendalanya dimana," kata Anung dilansir dari Jatengnews.id--jaringan Suara.com, Selasa (21/2/2023).
Politisi Partai Golkar itu menegaskan, yang paling dirugikan dalam proses pembangunan ini adalah masyarakat.
"Seharusnya masyarakat sudah dapat dilayani dengan baik. Ini kan tidak, sebagai akibat tertundanya penyelesaian gedung ICU-NICU," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga mendesak agar Inspektorat menghitung ulang hasil kerja pembangunan ICU-NICU ini.
"Kami minta dihitung ulang. Kalau memang sudah dihitung ulang, bisa dikerjakan dengan sistem lelang sesuai dengan regulasi yang ada," jelas dia.
Baca Juga:Jokowi Sebut Sodetan Ciliwung Mangkrak Enam Tahun, Heru Budi: Ada yang Dikerjakan Tapi Tidak Optimal
Ditambahkannya, proses lelang dengan menggunakan sistem elektronik ini menjadi sebuah catatan untuk perbaikan ke depan. Sehingga kasus mangkraknya pembangunan infrstruktur tidak terulang kembali.
"Jika satu perusahaan menang, maka harus dilakukan klarifikasi dan verifikasi lapangan. Ini tender besar. Jangan seperti ini. Akhirnya kan mangkrak," tandasnya.