Pasar Gede Solo Genap Berusia 93 Tahun, Ada Kekhasan yang Tidak Dimiliki Pasar Tradisional Lain

Dari awal diresmikan hingga sekarang, Pasar Gede masih tetap eksis dan tidak tergerus dengan perkembangan zaman.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 12 Januari 2023 | 18:24 WIB
Pasar Gede Solo Genap Berusia 93 Tahun, Ada Kekhasan yang Tidak Dimiliki Pasar Tradisional Lain
Kegiatan Kembul Agung Pasar Lelangen untuk merayakan ulang tahun Pasar Gede ke-93 tahun, Kamis (12/1/2023). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Pasar Gede Solo genap berusia 93 tahun pada, Kamis (12/1/2023). Pasar Gede dibangun pada tahun 1927 dan diresmikan 1930 di masa Paku Buwono X

Dari awal diresmikan hingga sekarang, Pasar Gede masih tetap eksis dan tidak tergerus dengan perkembangan zaman. 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun punya kenangan dengan di Pasar Gede khususnya soal kuliner.

"Banyak lah kenangan, yang masih konsisten ini ayam goreng, usus, dawet masih eksis sampai sekarang. Itu luar biasa sekali," terang Gibran saat ditemui, Kamis (12/1/2023).

Baca Juga:Beredar Video Anies Baswedan Dicuekin Saat Blusukan di Solo, Ramai 'Digoreng': Gak Ada Doorprize Ya?

Putra sulung Presiden Jokowi ini menjelaskan jika Pasar Gede punya  kekhasannya sendiri. Kekhasannya itu yang tidak dimiliki oleh pasar tradisional di daerah-daerah lain.

"Jadi dawetnya, jajanan pasar,  keramahtamahan pedagangnya. Ibu-ibu yang ada di situ jadi pembeda," jelas dia.

Memasuki usia ke 93 tahun, Gibran berharap agar Pasar Gede terus eksis sebagai salah satu lokasi jujugan para wisatawan. 

"Harapannya Pasar Gede sebagai pasar yang ikonik terus eksis sebagai jujugan wisatawan. Apa-apa yang di dalamnya luar biasa sekali, tidak bisa ditemukan di kota lain," katanya.

Sementara itu merayakan ulang tahun ke-93 Pasar Gede, para pedagang menggelar acara Kembul Agung Pasar Lelangen (lestari, laris, dan ngangeni) dengan potong tumpeng nasi kuning dan makan bersama, Kamis (12/1/2023).

Baca Juga:Cieee, Anies Baswedan Borong Ayam Goreng Langganan Jokowi saat Wisata Kuliner di Pasar Gede Solo

Ada 12 tumpeng nasi kuning lengkap dengan lauknya yang disediakan dan dibagikan ke pedagang serta masyarakat. Acara diawali dengan membacakan doa dilanjutkan dengan menyanyikan selamat ulang tahun bersama. 

"Ini sebagai rasa syukur para pedagang. Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara untuk mempromosikan Pasar Gede. Harapannya dapat memberikan berkah secara spiritual dan memberikan semangat untuk selalu bersyukur dalam kondisi apapun," imbuh salah satu pedagang Wiharto.

"Pasar Gede sampai hari ini masih bisa eksis. Pasar Gede sudah menjadi tujuan wisata sekaligus menjadi ikon Kota Solo," ucap dia.

Seperti diketahui, Pasar Gede sendiri di arsitektur oleh Thomas Karsten. Diresmikan oleh PB X pada 12 Januari 1930. 

Bangunan Pasar Gede awalnya hanya berada di sebelah timur. Namun, mengalami perkembangan bangunan dengan diperluas hingga ke sebelah barat. 

Pada 1999, Pasar Gede sempat mengalami kebakaran, lalu dibangun lagi pada 2000, dan diresmikan pada 2001. Pasar Gede merupakan pasar dengan konsep best modernitas pasar tradisional yang pertama kalinya di Solo. 

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak