SuaraSurakarta.id - Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo akan menggelar upacara tingalan dalem jumenengan atau kenaikan tahta Raja Sinuhun Paku Buwono XIII atau PB XIII pada awal Februari 2023 nanti.
Pada upacara tingalan dalem jumenengan tahun 2023 ini bakal istimewa. Karena rencananya, Sinuhun PB XIII akan dikirab menggunakan kereta pusaka milik keraton.
"Kalau jadi dan keadaan memungkinkan Sinuhun mau dikirab saat tingalan dalam jumenengan nanti," kata Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng saat ditemui, Minggu (8/1/2023).
Namun, Gusti Moeng sangat prihatin dengan kereta pusaka untuk kirab Sinuhun nanti. Karena kereta pusaka Garuda Kencana kondisinya tidak memungkinkan, dari fisiknya itu sudah berat dan rodanya lima tahun ini tidak pernah disentuh.
Baca Juga:Dua Kubu Keraton Solo Berdamai, Polresta Solo Upayakan Restorative Justice Soal Laporan ke Polisi
"Tapi sangat sangat prihatin dengan kondisi Garuda Kencana, mungkin nanti akan pakai Garuda Putra saja. Nanti akan cek kondisi Garuda Kencana yang ada di balairoto Kamandungan, kondisinya luar biasa kotor pastinya. Biasa itu dikasih pelumas, kalau ini lima tahun ini berkerak akan bahaya sekali," papar dia.
Untuk rute kirab, lanjut dia, sama seperti rute kirab malam satu suro. Menurutnya, kirab tingalan dalem jumenengan bakal digelar lagi setelah cukup lama tidak digelar.
"Rute sama seperti kirab malam satu suro, tapi apakah itu memungkinkan, itu kan jaraknya 6,5 kilometer (km). Terakhir kirab jumenengan itu sudah lama sekali," ungkapnya.
Persiapan upacara tingalan dalem jumenengan terus dipersiapkan, salah satunya latihan tari bedoyo ketawang. Nanti akan dibentuk panitia jumenengan, karena itu akan melibatkan banyak pihak atau dinas-dinas.
"Masih kita persiapan untuk membentuk panitia. Rencana ini juga sudah disampaikan ke Sinuhun," sambung putri PB XII ini.
Baca Juga:Dua Kubu yang Berkonflik Akhirnya Berdamai, Ini Harapan Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta
Gusti Moeng bercerita, jika persiapan jumenengan itu merupakan pekerjaan rutin.
"Saya itu melayani bapak untuk tingalan jumenengan, terutama jumenengan bedoyo ketawang. Jadi istilahnya saya sambil merem wes iso mlaku, karena perangkat saya sudah ada," ujar dia.
"Saya sampaikan ke kang mas (Sinuhun), masuk lagi ke keraton hanya akan bekerja. Tidak ada yang lain, jadi jangan punya penggalian apa-apa terhadap saya apalagi penggalian yang menganggap saya mau menumbangkan Sinuhun," jelasnya.
Kontributor : Ari Welianto