Ajukan Syarat untuk Revitalisasi Keraton Solo, Gibran: Semua Keluarga Besar Setuju

Gibran menjamin akan memperlakukan Keraton Kasunanan Surakarta layaknya Pura Mangkunegaran khususnya dalam hal revitalisasi.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 05 Januari 2023 | 14:56 WIB
Ajukan Syarat untuk Revitalisasi Keraton Solo, Gibran: Semua Keluarga Besar Setuju
Ilustrasi Keraton Solo (Harindabama.com)

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkomitmen akan merevitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta.

Apalagi setelah kedua kubu, Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) keraton berdamai. 

Gibran bahkan mengundang kedua kubu untuk berkumpul dan makan siang sambil membahas masalah rencana revitalisasi di Loji Gandrung, Rabu (4/1/2023).

Ada beberapa syarat yang sudah diajukan kepada pihak Keraton terkait rencana revitalisasi. Gibran mengakui jika syarat-syarat tersebut sudah disetujui oleh keluarga besar keraton.

Baca Juga:Reaksi Santai Anies Baswedan Disenggol Anak Jokowi: Tiba-Tiba Mata Kedutan

Hanya saja, putra sulung Presiden Jokowi enggan menyampaikan secara detail syarat-syarat tersebut.

"Sudah saya sampaikan semua di dalam tadi. Enggak boleh, enggak usah saya sampaikan," terang Gibran saat ditemui, Rabu (4/1/2023).

Gibran mengakui, jika syaratnya itu banyak dan tidak ada konsekuensinya. Tadi tidak ada hitam di atas putih, kalau hitam di atas putih itu jika sudah mendekati pembangunan fisik dan lain-lainnya. 

"Lihat aja Mangkunegaran. Tanda tangan hitam di atas putih juga belum. Itu nanti kalau uangnya sudah cair," ungkap dia.

Gibran jika ingin semuanya satu pintu, satu perintah dari Sinuhun PB XIII. Semua keluarga besar setuju dengan visi dan misi wali kota.

Baca Juga:Unggah Foto Anies Baswedan, Gibran Rakabuming Disebut Blunder oleh Warganet, Apa Sih Artinya?

Gibran menjamin akan memperlakukan Keraton Kasunanan Surakarta layaknya Pura Mangkunegaran khususnya dalam hal revitalisasi. 

"Wes to tak dampingi, perlakuannya seperti Mangkunegaran itu lho," sambungnya.

Gibran mengatakan jika pemerintah akan bertanggungjawab dalam proses revitalisasi. Nantinya seluruh keluarga Keraton Kasunanan bisa urun rembuk dalam proses revitalisasi.

"Ini kan tanggungjawabnya Pemkot. Keluarga Keraton bisa urun rembuk, bisa berpartisipasi aktif. Karena ini kan asetnya keraton," papar dia.

Untuk revitalisasi nanti akan memulai langkah awal dalam hal anggaran. Karena islahnya Keraton  pada 2023 ini dirasa sudah terlambat, karena semua anggaran sudah dialokasikan.

"Ini sudah tahun 2023 tanggal 4 Januari. Artinya semuanya sudah diketok. Coba misal kemarin damainya sebelum saya berangkat ke Dubai sebelum ke Abu Dhabi kan bisa dibicarakan. Nanti kita carikan solusi-solusi lain," jelasnya.

Dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) yang diterima atau APBD  bukan dialokasikan untuk revitalisasi Keraton Surakarta. 

"Nanti saya carikan investor baru lagi, pasti di luar hibah UEA. Karena kemarin uangnya untuk Baluwarti bukan untuk keraton. Kita APBD nunggu 2024, kebutuhan 2024 juga banyak. KPU kebutuhan banyak. Nanti kita lihat kebutuhannya apa, prioritasnya apa terus kita lihat nanti investor yang masuk siapa aja. Kita pilih dan pilah," ujar dia.

Gibran mengaku masih belum lega karena proses revitalisasi belum akan dimulai saat ini

"Ya, masih belum lega. Inikan mulai dari 0 lagi. Kalau mau lihat hasil ya Mangkunegaran," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak