SuaraSurakarta.id - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia menilai Polri akan semakin profesional setelah berhasil melewati kasus bertubi-tubi yang mendera institusi penegak hukum itu.
"Melihat komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tegas dan kerja keras yang tidak mengenal lelah, Polri bakal ada perubahan besar besaran dalam pelayanan kepada masyarakat," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia Edi Hasibuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, hari ini.
"Kasus terakhir yang banyak mendapat sorotan masyarakat adalah kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan dan Teddy Minahasa yang terkait dengan kasus barang bukti lima kilogram sabu-sabu," katanya.
Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Internal Polri Irjen Ferdy Sambo didakwa pembunuhan berencana terhadap ajudannya, Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat. Perkara ini menyita perhatian publik karena ada upaya merintangi penyidikan.
Baca Juga:Polisi Periksa Polisi yang Janjikan Lulus Tes Masuk Polri, Korban Rugi Rp250 Juta Hasil Hutang Bank
Tragedi Kanjuruhan adalah kerusuhan di Stadion Kajuruhan, Kabupaten Malang, yang menyebabkan 134 orang tewas.
Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan penonton yang masuk lapangan. Sebagian besar korban tewas terjadi pintu keluar stadion saat berusaha menghindari gas air mata.
Sedangkan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa menjadi tersangka peredaran lima kilogram sabu-sabu yang diduga bagian dari barang bukti kasus narkoba.
Menurut Edi Hasibuan, upaya Kapolri melakukan reformasi struktural dan kultural merupakan upaya mewujudkan Polri yang presisi sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Dia berharap ke depan, reformasi pelayanan, perlindungan dan pengayoman akan betul-betul dirasakan masyarakat.
"Untuk mewujudkan ini tidak mudah karena harus ada dukungan penuh dari seluruh jajaran Polri agar tidak ada lagi yang namanya pelayanan lambat, tuduhan penyimpangan dan penyalahgunaan kewenangan," katanya.
Edi mendukung Kapolri yang tidak ragu untuk menindak tegas anggota yang tidak sejalan dengan kebijakan yang dia pimpin.
"Kalau ada yang tidak memiliki semangat yang sama dalam tugas dan menjaga nama baik Polri, silahkan keluar dari gerbong atau Kapolri yang mengeluarkan," kata akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta.
Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan ultimatum seluruh jajarannya untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sebaik-baiknya guna mengembalikan kepercayaan masyarakat sebagaimana arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.