SuaraSurakarta.id - Dampak ditutup totalnya Jembatan Jurug dan Jembatan Mojo membuat jembatan sasak dari bambu di atas Sungai Bengawan Solo menjadi pilihan bagi warga.
Ratusan pengendara pun harus antre, baik di wilayah Solo atau Sukoharjo untuk menyeberang. Karena untuk menyeberang harus bergantian, itu harus beberapa kendaraan.
Informasi yang diterima mulai ramai sejak Jembatan Mojo, Senin (26/9/2022) sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, antre panjang mulai terjadi saat waktu pulang kerja dan sekolah sekitar pukul 15.00 WIB.
Pantauan di lapangan, petugas dari TNI/Polri, Linmas dan warga sekitar ikut memantau dan mengatur agar tidak ada yang saling mendahului.
Baca Juga:Unik! Ada Tempat Istirahat Copet di Kawasan CFD Solo, Bikin Jera Para Pencopet
Tak sedikit pengendara yang takut menyeberang jembatan sasak. Mereka yang takut pun dibantu petugas yang jaga dari warga sekitar dan diseberangkan.
Mereka pun menunggu lama bisa menyeberang jembatan sasak. Rata-rata mereka harus menunggu 30 menit hingga 1 jam.
"Sudah menunggu 1 jam. Tadi datang jam 4, ternyata sudah ramai," ujar salah satu pengendara, Lusi, saat ditemui, Senin (26/9/2022) petang.
Untuk berangkat dan pulang kerja di Semanggi biasanya lewat Jembatan Mojo. Perjalanan biasanya hanya 10-15 menit, tapi ini sampai 1 jam.
"Keburu anaknya nangis mas. Nunggu lama banget," kata warga Bekonang ini.
Baca Juga:Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Sebab Kelalaian Anggota, Bukan Aksi Teroris
Pengendara lain, Ima mengatakan kalau harus antre seperti ini mending besok cari jalan alternatif lain.