Produk Kerajinan Sukoharjo Ini, Jadi Official Merchandise Resmi di KTT G 20 Bali

Ada tiga item kerajinan dari Suryo Art yang dibuat menjadi official merchandise resmi di KTT G 20 yang berlangsung di Bali nanti.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 14 September 2022 | 07:25 WIB
Produk Kerajinan Sukoharjo Ini, Jadi Official Merchandise Resmi di KTT G 20 Bali
Pemilik Suryo Art, Agus Suryono saay menunjukan hasil produknya yang jadi official Merchandise resmi di KTT G 20 Bali. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Produk kerajinan tangan dari warga Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Sukoharjo terpilih menjadi salah satu souvernir resmi untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G 20 di Bali.

Ada tiga item kerajinan dari Suryo Art yang dibuat menjadi official merchandise resmi di KTT G 20 yang berlangsung di Bali nanti. 

Ketiga item tersebut berupa, dua vandal plakat dengan ciri khas Suryo Art yakni wayang dari logam dan tempat bolpoin dari kayu tetap dengan bentuk wayang.

"Saya mengirimkan 10 item foto yang rata-rata vandal plakat dan dikirim secara fisik itu lima. Tapi yang dipesan itu ada tiga item, dua vandal plakat dan satu tempat bolpoin," terang pemilik Suryo Art, Agus Suryono saat ditemui di galerinya, Rabu (13/9/2022).

Baca Juga:Kisah Titik Temu Coffee yang Unjuk Gigi Bawa Cita Rasa Kopi Indonesia di Acara G20

Sebanyak 10 item yang dikirim itu tidak vandal atau tempat bolpoin. Tapi ada juga pin, hiasan kulkas, dan hiasan dinding.

Agus mengaku awalnya merasa tidak percaya saat produknya terpilih menjadi salah satu official merchandise resmi di KTT G 20. 

Karena yang mendaftar itu mencapai 1.200 pendaftar dari seluruh Indonesia, tapi hanya diambil 20 UMKM saja yang terpilih seleksi.

"Awalnya tidak percaya bisa terpilih jadi salah satu, waktu itu bulan Januari 2022 lalu. Dari Jateng itu hanya ada dua, dari Sukoharjo dan Semarang," katanya.

Untuk model merchandise itu dari kementerian mengikuti apa yang didesain dari sini. 

Baca Juga:Ribuan Warga Antusias Ikuti Kirab Budaya dan Rapat raksasa G20

Ciri khas yang dibuat itu unsur wayang dan itu yang dikirim sampelnya. Apalagi logo dari G 20 itu juga ada unsur gunungan wayangnya. 

"Ciri khas Suryo Art memang wayang dari logam," ungkap lulusan Fakultas Teknik UNS ini.

Menurutnya, jumlah yang dipesan itu tidak banyak. Karena di goodie bag itu ada beberapa item, tidak hanya souvernir saja tapi juga ada model-model UMKM lain, seperti makanan kering dan sebagainya.

"Sejauh ini kita sudah mengirim dua kali dengan tiga item, masing-masing item itu 15 pcs. Tidak banyak memang jumlah yang dipesan," ujarnya.

Tapi, lanjut dia, ada kemungkinan misalkan ada permintaan itu bisa pesan lagi. Karena dari sampel yang dikirim itu juga di display di sana.

"Jadi tamu-tamu bisa melihat dan kalau pesan bisa langsung menghubungi," sambung dia.

Untuk proses pembuatan itu kemarin diberi waktu satu minggu sudah harus selesai. Karena bahan-bahannya sudah ready sehingga bisa memenuhi waktu yang diberikan.

"Waktu yang diberikan itu satu minggu, jadi dikebut. Satu hari bisa jadi banyak, karena bahannya sudah ready, kita juga lihat modelnya yang sudah ada atau baru," paparnya.

Vandal-vandal itu kalau dijual per item itu dengan harga sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per itemnya.

Surya Art sendiri sudah berdiri sejak tahun 2011 lalu hingga sekarang. Sejak awal fokusnya memang wayang. 

"Karena saya ingin wayang yang kita punya secara budaya supaya banyak yang kenal, jadi tidak hanya wayang yang dipentaskan tapi juga untuk ornamen rumah, souvernir atau," tandas dia.

Sejauh ini sudah banyak pihak-pihak yang pesan produknya, seperti pesanan wayang kulit untuk hiasan dinding di Istana Negara oleh mantan Wakil Presiden, Budiyono. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga sering pesan souvernir untuk kenang-kenang ke sini. 

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini