"Ciri khas Suryo Art memang wayang dari logam," ungkap lulusan Fakultas Teknik UNS ini.
Menurutnya, jumlah yang dipesan itu tidak banyak. Karena di goodie bag itu ada beberapa item, tidak hanya souvernir saja tapi juga ada model-model UMKM lain, seperti makanan kering dan sebagainya.
"Sejauh ini kita sudah mengirim dua kali dengan tiga item, masing-masing item itu 15 pcs. Tidak banyak memang jumlah yang dipesan," ujarnya.
Tapi, lanjut dia, ada kemungkinan misalkan ada permintaan itu bisa pesan lagi. Karena dari sampel yang dikirim itu juga di display di sana.
Baca Juga:Kisah Titik Temu Coffee yang Unjuk Gigi Bawa Cita Rasa Kopi Indonesia di Acara G20
"Jadi tamu-tamu bisa melihat dan kalau pesan bisa langsung menghubungi," sambung dia.
Untuk proses pembuatan itu kemarin diberi waktu satu minggu sudah harus selesai. Karena bahan-bahannya sudah ready sehingga bisa memenuhi waktu yang diberikan.
"Waktu yang diberikan itu satu minggu, jadi dikebut. Satu hari bisa jadi banyak, karena bahannya sudah ready, kita juga lihat modelnya yang sudah ada atau baru," paparnya.
Vandal-vandal itu kalau dijual per item itu dengan harga sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per itemnya.
Surya Art sendiri sudah berdiri sejak tahun 2011 lalu hingga sekarang. Sejak awal fokusnya memang wayang.
Baca Juga:Ribuan Warga Antusias Ikuti Kirab Budaya dan Rapat raksasa G20
"Karena saya ingin wayang yang kita punya secara budaya supaya banyak yang kenal, jadi tidak hanya wayang yang dipentaskan tapi juga untuk ornamen rumah, souvernir atau," tandas dia.