Bahayakan Lingkungan, Mahasiswa UNS Dorong Pengurangan Sampah Plastik di Masyarakat

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendorong pengurangan sampah plastik di masyarakat melalui upaya sosialisasi saat kuliah kerja nyata (KKN)

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 02 September 2022 | 09:29 WIB
Bahayakan Lingkungan, Mahasiswa UNS Dorong Pengurangan Sampah Plastik di Masyarakat
Pelatihan pembuatan totebag ecoprint oleh Mahasiswa UNS di Boyolali. [ANTARA/HO-Humas UNS]

SuaraSurakarta.id - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendorong pengurangan sampah plastik di masyarakat melalui upaya sosialisasi saat kuliah kerja nyata (KKN).

Ketua Kelompok 110 KKN UNS Rizaldy Hilmy Sagito mengatakan kegiatan sosialisasi dilakukan di Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Pada sosialisasi tersebut kami memberikan pemahaman mengenai bahaya penggunaan sampah plastik dan bagaimana mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan totebag, tumbler, dan lain sebagainya," kata Rizaldy dikutip dari ANTARA di Solo, Jumat (2/9/2022).  

Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan berawal dari masih banyaknya remaja dan anak-anak yang belum memahami tentang bahaya penggunaan plastik dan dampak yang diakibatkan apabila dipakai secara terus-menerus.

Baca Juga:Pembayaran SIM dan SKCK di Cirebon Bisa Pakai Sampah, Kapolresta: Ada Ruangan Khusus Tanpa Antre

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan pelatihan pembuatan tas serbaguna atau totebag dengan konsep ecoprint.

"Langkah yang pertama dalam pembuatan totebag ecoprint ini adalah menyiapkan totebag yang di dalamnya sudah dikasih alas, kedua taruh daun atau bunga di atas totebag dan di atasnya dilapisi oleh plastik untuk alas memukulnya. Ketiga pukul daun menggunakan palu atau alat pukul lainnya menyesuaikan polanya," katanya.

Selanjutnya, tas tersebut dijemur hingga pola daun di atasnya mengering.

"Setelah pola daun mengering, totebag direndam menggunakan air tawas selama 10-15 menit. Kemudian yang terakhir yaitu totebag dijemur selama 3-5 hari tanpa terkena sinar matahari secara langsung," katanya.

Ia mengatakan pembuatan totebag ecoprint ini juga merupakan langkah awal dalam membiasakan anak-anak dan remaja di Desa Cangkringan untuk mengurangi penggunaan plastik, sehingga limbah sampah plastik dapat berkurang.

Baca Juga:Apresiasi Kapolri Usut Tuntas Tewasnya Brigadir J, Rektor UNS: Sejak Awal Masyarakat Beri Dukungan

"Ini sesuai dengan slogan yang kami usung, yakni Sedikit Sampahku, Lestari Bumiku," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Cangkringan Hemawati mengatakan pengolahan sampah di Desa Cangkringan sudah mulai baik.

"Meski demikian, sebagai generasi muda alangkah baiknya jika kita terus menjaga dan melestarikan alam ini dengan mengolah sampah sebaik mungkin," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak