Pakar Sebut Vaksin Bivalen Sebagai Terobosan Terbaru untuk Mengendalikan COVID-19

Vaksin COVID-19 Bivalen disebut-sebut sebagai terobosan terbaru dalam pengendalian COVID-19 sebab relevan dengan varian awal dan Omicron

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 31 Agustus 2022 | 09:40 WIB
Pakar Sebut Vaksin Bivalen Sebagai Terobosan Terbaru untuk Mengendalikan COVID-19
Ilustrasi vaksin booster, aturan vaksin booster terbaru. Vaksin COVID-19 Bivalen disebut-sebut sebagai terobosan terbaru dalam pengendalian COVID-19 sebab relevan dengan varian awal dan Omicron. (Freepik)

Laman Our World In data per 27 Agustus 2022 menyebutkan angka cakupan vaksinasi Indonesia berkisar 62,3 persen. Masih hampir 40 persen penduduk Indonesia belum mendapat vaksinasi lengkap COVID-19.

Untuk booster, data Kementerian Kesehatan per 28 Agustus 2022 menyajikan cakupan vaksin dosis 3 (booster pertama) mencapai 25,70 persen, atau sekitar tiga perempat penduduk Indonesia belum mendapat vaksinasi booster.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan Kemenkes sedang mempertimbangkan anggaran belanja vaksin COVID-19 pada 2023 untuk kelompok masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Anggaran yang digelontorkan tidak termasuk di dalamnya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pembelian vaksin. Mungkin nanti akan kami lakukan pembelian melalui APBN, tapi untuk PBI," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8).

Baca Juga:Kabar Baik, Efektivitas Vaksin Pfizer Tembus 73 Persen Pada Anak di Bawah 4 Tahun

Dante mengatakan ketersediaan vaksin COVID-19 di Indonesia menjadi hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan booster atau dosis penguat yang diberikan secara rutin kepada masyarakat saat fase endemi.

"Mungkin akan ada booster keempat, kelima, keenam dan seterusnya, sehingga kelihatannya, booster akan menjadi vaksinasi rutin nantinya saat endemi," katanya.

Alternatif selain pengadaan vaksin melalui kocek pemerintah, kata Dante, bisa melalui mekanisme vaksin berbayar untuk booster lanjutan. Seluruh kebijakan itu masih dalam tahap diskusi Kemenkes bersama pihak terkait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini