Proses Perpanjangan SIM di Kota Solo Lama, Warga Beramai-Ramai Lapor Ke Gibran

Proses perpanjangan masa aktif Surat Ijin Mengemudi (SIM) di Kota Solo dirasa terlalu lama, warga pun beramai-ramai melaporkan kejadian itu kepada sang Walikota Gibran

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 25 Agustus 2022 | 10:46 WIB
Proses Perpanjangan SIM di Kota Solo Lama, Warga Beramai-Ramai Lapor Ke Gibran
Ilustrasi SIM. Proses perpanjangan masa aktif Surat Ijin Mengemudi (SIM) di Kota Solo dirasa terlalu lama, warga pun beramai-ramai melaporkan kejadian itu kepada sang Walikota Gibran Rakabuming Raka. (Instagram/Epicveil)

SuaraSurakarta.id - Proses perpanjangan masa aktif Surat Ijin Mengemudi (SIM) di Kota Solo dirasa terlalu lama, warga pun beramai-ramai melaporkan kejadian itu kepada sang Walikota Gibran Rakabuming Raka.

Meski sudah berbasis online, namun proses perpanjangan SIM sampai dengan dua bulan lebih.

"Mas Gibran. Kenapa perpanjangan SIM online melalui Satlantas Solo lama ya? Ini sudah hampir dua bulan kok belum jadi, terimakasih infonya mas," tulis akun @Dikyaryap dalam bahasa jawa melalui twitter. Dikutip pada Kamis, (24/8/2022).

Rupanya @Dikyaryap tidak sendirian, ada warga Kota Solo lain yang mengalami hal serupa. Mereka pun turut mengeluhkan hal tersebut kepada Gibran.

Baca Juga:Hasil Tes Masih Positif Covid-19, Gibran Terus Jalani Isolasi Mandiri

"Sama pak nasib saya. Dari 20 Juli baru baru40% berubah status ke 50% tanggal 15 Agustus, padahal aslinya bayarnya lebih mahal pun sampun ke satlantas bilang antriannya 4.000 bisa 3 bulan. Lah kok online lebih lelet timbang offline," ucap akun @*****us.

"Saya pernah gagal mas tapi karanganyar. Akhirnya Offline dikantor satlantas," ungkap akun @*****an.

"Saya emang banyak denger komplain soal program ini. Beberapa temen wartawan yang mencoba ngurus SIM online, salah satunya Mas @fajarsodieq . Udah berbulan-bulan nggak jadi juga. Ada temen lain yang SIM-nya baru jadi setelah 6 bulan," kata akun @*****id.

"Punya ku dari tanggal 28 juni ya belum selesai-selesai masih tahap 50%. Saya kira online 2 hari jadi eh 2 bulan gak diapa2in hehe," tutur akun @*****in.

Melihat banyaknya laporan tersebut, Gibran pun telah memberi respon. Meski bukan ranahnya, ia akan mencoba membantu permasalahan warganya.

Baca Juga:Meski Jalani Isoman Karena Covid-19, Gibran Masih Tetap Bekerja

"Sebenernya ini wewenang Satlantas. Tapi coba kami bantu. Minta no hpnya," jawab Gibran melalui twitter pribadinya.

Sontak cuitan tersebut pun juga mendapat beragam tanggapan dari warganet.

"Kuota internet kehabisan itu om, jadinya lelet atau program/aplikasinya yang "minta dirawat" up grade server gitu, kan lumayan bisa dapat lelang pengadaan barang. Kalau saya tetep milih offline saja, yang pasti walau harus antri berjam-jam. Karena saya tidak yakin dengan kinerja mereka," ungkap akun @*****an blak-blakan.

"Kepala Satlantas langsung siap-siap cari alesan. Staf langsung menghidupkan komputer lagi. Game kodok Zuma langsung dihapus," sindir akun @******er.

"Jam 11.30 sudah lepas seragam mau pergi makan siang," ucap akun @*****di pedas.

Kontributor : Sakti Chiyarul Umam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini