SuaraSurakarta.id - Apa itu Workaholic? Workaholic sering diartikan sebagai pekerja keras atau pecandu kerja. Apakah seperti itu konsepnya?
Jawabannya betul, Workaholic cenderung pekerja keras. Bakan Workaholic merupakan bagian dari banyak orang terobsesi dengan pekerjaannya.
Seseorang yang workaholic banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja. Mereka bahkan meninggalkan hobi bahkan relasinya dengan orang terdekat.
Bagusnya, workaholic bukan lah gangguan jiwa. Namun ini bukan hal yang bisa dipakai untuk pembenaran workaholic.
Baca Juga:4 Penyebab Pekerjaan Terasa Seperti Beban, Kamu Tidak Bahagia!
Anda boleh workaholic, namun tidak boleh meninggalkan kehidupan pribadi dan kebahagiaan diri.
Dikutip dari HelloSehat, berikut ini ciri workaholic:
- Meningkatnya kesibukan tanpa peningkatan produktivitas.
- Terobsesi untuk bekerja lebih banyak, lebih lama, dan lebih sibuk.
- Menghabiskan lebih banyak waktu bekerja daripada yang Anda diinginkan.
Baca Juga:Menparekraf: Asean Para Games 2022 Bangkitkan Ekonomi dan Buka Lapangan Kerja
- Bekerja secara berlebihan untuk mempertahankan harga diri.
- Bekerja untuk mengurangi perasaan bersalah, depresi, cemas, atau putus asa.
- Mengabaikan saran atau permintaan dari orang lain untuk mengurangi pekerjaan.
- Memiliki masalah pribadi dengan keluarga, kekasih, atau teman dekat karena kesibukan pekerjaan.
- Memiliki masalah kesehatan yang muncul akibat stres karena pekerjaan atau karena telah bekerja berlebihan.
- Menggunakan pekerjaan sebagai cara ‘pelarian diri’ karena suatu masalah.
- 1
- 2