SuaraSurakarta.id - Satrio Khoirul Usman (26), merupakan salah satu atlet Timnas Goalball Indonesia yang berlaga di ASEAN Para Games 2022 di Kota Solo.
Pada laga perdana, Satrio Khoirul dan kawan-kawan di GOR UNS Solo menunduk Laos dengan skor telak 13-3.
Ada hal yang tidak terduga saat Satrio Khoirul Usman bermain di lapangan. Di mana, ia memakai sepatu yang sudah bolong untuk yang sebelah kanan.
Meski memakai sepatu yang bolong alias berlubang, itu tidak membuatnya malu dan minder. Malah merasa nyaman dan enjoy saat dipakai serta tampil percaya diri, bahkan tidak masalah jika harus tambah parah.
Baca Juga:Aksi Menarik Suporter Dukung Timnas Goalball Indonesia di ASEAN Para Games 2022
Bahkan tidak rencana untuk ganti dan akan terus dipakai. Karena bisa dikatakan ini sebagai senjata atau jimat keberuntungannya.
"Tetap tak pakai. Karena sudah nyaman, kalau ganti malah takut merubah kenyamanan," ujar Satrio saat ditemui usai pertandingan, Minggu (31/7/2022).
Saat ditanya apakah sepatu ini merupakan jimat untuk bertanding. Atlet asal Lemah Gempal 7A Nomor 24 Semarang ini hanya tersenyum.
Satriyo menjelaskan merasa khawatir kalau ganti sepatu harus adaptasi lagi. Sehingga memilih untuk tidak ganti sepatu dan tetap memakai sepatu lama meski rusak dan bolong.
"Takutnya harus adaptasi lagi. Jadi mending tidak ganti," kata bapak satu anak ini.
Ia mulai memakai sepatu itu sejak masuk pelatnas goalball tahun 2022 ini. Sepatu yang dipakai ini merupakan sepatu pembagian dari pemerintah untuk pemusatan latihan.
"Saya pakai sepatu ini sejak masuk pelatnas awal tahun ini sampai sekarang. Mulai rusak itu sudah cukup lama," sambung atlet kelahiran 19 juli 1996 ini.
Diakuinya, memang goalball itu begini dan boros sepatu. Mesti bagian samping kiri rusak dan bolong, karena kalau memutar itu kegesek.
"Saya baru mau ganti itu menunggu jebol dulu. Apalagi ini masih enak dipakai," ungkapnya.
Ia pun punya rutinitas sebelum bertanding, telepon orang tua dan istri. Karena itu menjadi salah satu motivasi dan semangat juga saat bertanding.
"Tadi sempat telepon orang tua dan istri sebelum bertanding. Minta doa dan suport, semoga menang," imbuh dia.
Selama masuk pelatnas dan mengikuti pemusatan latihan, ia belum pernah bertemu dan mengendong putranya dari lahir bernama Ghaisan Rafasya Real.
Saat istrinya lahir enam bulan lalu tidak menemani lantaran mengikuti pemusatan latihan.
"Jadi ini penuh pengorbanan, sehingga saya punya target bisa meraih juara. Istri tidak masalah saat melahirkan tidak ditemani," jelasnya.
Ia pun akan mengajak orang tua bersama istri dan anaknya untuk menonton langsung ketika goalball masuk final.
"Memang mereka belum nonton, nanti pas masuk final. Optimis bisa masuk final dan menjadi juara umum," ujarnya.
Kontributor : Ari Welianto