SuaraSurakarta.id - Sejumlah seniman di Kota Solo mendukung kesuksesan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia melalui mural bergambar para pemimpin dunia.
Berada di pinggir ruas Jalan Slamet Riyadi, mural tersebut menggambarkan sosok Presiden Joko Widodo bersama para pemimpin dunia.
Koordinator komunitas muralis Irul Hidayat, mengatakan bahwa mural bergambar Presiden Jokowi dengan beberapa presiden lain dari sejumlah negara tersebut merupakan hasil kreativitas bersamaan dengan momentum Presidensi G20 Indonesia.
"Kami punya gagasan untuk mengolah tema besar dari isu nasional, akhirnya diangkat yang ada figur Jokowi," ungkap Irul dilansir dari ANTARA, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga:Dikasih Langsung Oleh Jokowi, Pria Ini Peluk dan Cium-cium Jaket G20
Kepala negara lain yang juga berada dalam gambar di antaranya Presiden Rusia Vladimir Putin, Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
Lalu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden India Ram Nath Kovind.
Ia mengatakan gambar tersebut sesuai dengan salah satu isu prioritas Presideni G20 Indonesia, yakni energi berkelanjutan.
"Di situ ada isu tentang lingkungan, energi hijau, dan pemanasan global," ujar dia.
Ia berharap melalui gambaran tersebut pesan tentang dampak buruk pemanasan global maupun isu lain terkait eksploitasi energi dapat tersampaikan dengan baik kepada para pemimpin negara maupun masyarakat luas.
Baca Juga:Menko Airlangga Klaim 30 Persen Penerima Kartu Prakerja Sudah Tidak Menganggur
"Kami ajak mereka untuk kembali memikirkan isu itu sesuai dengan karakter sederhana mereka," paparnya.
Diangkatnya gambar Presiden Jokowi mengenakan baju adat Suku Badui juga bukan tanpa alasan. Ia mengatakan ini sesuai dengan simbol masyarakat Badui yang penuh dengan kesederhanaan.
"Ada makna bagus dari Suku Badui, di antaranya dekat dengan alam, sederhana, dan hemat energi," jelasnya.
Sementara itu, pembuatan mural tersebut melibatkan lima muralis dan membutuhkan waktu hingga tiga minggu.
"Karena kami menggambar cuma saat malam hari, menunggu toko tutup," kata Irul.
Ia mengatakan lokasi pembuatan mural pemimpin dunia tersebut tepatnya berada di perempatan Nonongan.