"Kita akan sampaikan kondisinya. Monggo nanti Pak Rudy dan seluruh kader partai kita mobilisasi untuk urunan gotong royong," sambungnya.
Sementara itu Humas Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo, Her Suprabu mengatakan selama ini sudah banyak cukup banyak dari elemen masyarakat, komunitas, hingga perorangan yang gotong royong menyumbang untuk menutupi kekurangan.
Hanya saja bantuan-bantuan tersebut banyak yang terhenti karena pandemi Covid-19.
"Kami menyambut baik adanya bantuan gotong royong dari berbagai pihak yang sudah mensuport proyek masjid ini. Harapannya ini bisa menyemangati masyarakat untuk peduli terhadap pembangunan masjid," ujarnya.
Baca Juga:Bantah Isu Hubungan Megawati dan Presiden Jokowi Retak, Politisi PDIP Solo: Yang Bilang Siapa?
Harapannya dengan meredanya pandemi Covid-19 ini perekonomian bisa segera pulih. Ini agar banyak pihak bisa ikut berpartisipasi dan membantu lagi untuk menyelesaikan atau melanjutkan proses pembangunan.
Her Suprabu menegaskan, untuk proses pembangunan masjid anggarannya murni dari CSR, masyarakat dan pihak yang tidak mengikat.
Tidak ada anggaran dari pemerintah dalam proses pembangunan selama ini.
"Sejak awal memang dikonsep seperti itu. Kalau sesuai kontrak anggarannya Rp 165 miliar, untuk prosentase pengerjaan sudah mencapai 85 persen jadi kurang 15 persen untuk finishing. Secara material semua sudah ada tinggal pasang," tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:Presiden Jokowi dan Megawati Bertemu, Mantan Wali Kota Solo Sentil Kader PDIP: Introspeksi Diri