Berbeda Sikap, Denny Siregar Justru Bela Menteri Luhut Soal Kenaikan Tiket Candi Borobudur, Ini Alasannya

Rencana Menteri Luhut tersebut mendapat dukungan dari pegiat media sosial, Denny Siregar.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 05 Juni 2022 | 18:23 WIB
Berbeda Sikap, Denny Siregar Justru Bela Menteri Luhut Soal Kenaikan Tiket Candi Borobudur, Ini Alasannya
Pesona Candi Borobudur. [pixabay.com/Saesherra]

SuaraSurakarta.id - Rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menaikkan tiket masuk Candi Borobudur mendapat kecaman berbagai pihak.

Mantan Sekertaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyebut kenaikan tiket masuk Candi Borobudur sebagai kebijakan yang aneh.

Pasalnya, seharusnya yang berhak menentukan tarif Candi Borobudur adalah direksi BUMN melalui analisis kelayakan dan pelayanan.

Meski mendapat banyak pertentangan, namun rencana Menteri Luhut tersebut mendapat dukungan dari pegiat media sosial, Denny Siregar.

Baca Juga:Pemerintah Tetapkan Harga Tiket Masuk ke Candi Borobudur Menjadi Rp 750 Ribu

Dia menilai keputusan Luhut Binsar Panjaitan dalam menaikkan tarif tiket masuk candi Borobudur sudah benar.

Ia mengingatkan sejatinya Candi Borobudur bukanlah sekedar objek pariwisata semata, melaikan juga sebagai tempat peribadatan umat Hindu.

Denny juga menuturkan bahwasanya Candi Borobudur merupakan cagar budaya yang mestinya dilindungi.

"Candi Borobudur itu sejatinya tempat ibadah. Candi adalah cagar budaya yang harus dilindungi," tulisnya dalam akun twitter @Dennysiregar7.

Ia berpendapat, menaikkan tarif tiket merupakan upaya untuk membatasi pengunjung, dengan adanya pembatasan diharapakan peninggalan bersejarah itu dapat lebih terjaga.

Baca Juga:Cara Beli Tiket Masuk Candi Borobudur Online, Lengkap dengan Daftar Harga Tiket

Menurutnya pembatasan pengunjung merupakan upaya termurah untuk melestarikan bangunan Candi Borobudur.

"Kalau tiket murah dan banyak org naik candi, lama-lama candi akan rusak,Biaya perawatannya mahal banget. Cara paling murah adalah membatasinya," pungkasnya.

Sontak unggahan Denny Siregar itu memancing warganet unjuk pendapat di kolom komentar.

“Emang Candi Borobudur milik nenek moyang kelompok migor, yang bener aja bro,” komentar akun @glon****.

“Yang jelas bukan punya kelompok pro khilafah yang salah satu bandotnya pernah nge-bom Borobudur,” jawab akun @bem***.

“Kapan anak muda bisa datang kesana belajar sejarah peninggalan nenek moyang yang spektakuler,” ucap akun @3yu***.

“Menurut saya pembatasan bukan berarti menaikkan harga. Seperti anda @Dennysiregar7 mungkin bisa masuk karena punya uang. Kalau seperti kami mau mengenal Borobudur tapi tak punya uang bagaimana?,” kata akun @Arm***.

“Harus ada solusi yang akomodatif,” lanjutnya.

Kontributor: Sakti Chiyarul Umam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini