SuaraSurakarta.id - Sepak bola Indonesia dikejutkan dengan munculnya kabar sebagian besar wasit Liga 3 Nasional yang honornya tak kunjung dibayar.
Tak hanya Liga 3, kabar juga muncul jika wasit yang memimpin pertandingan Piala Soeraton tak kunjung menerima haknya.
Miris, apalagi Liga 3 disebut-sebut sebagai liga bar-bar yang tak jarang sang pengadil pertandingan menjadi korban pengeroyokan hingga kekerasan dari pemain.
Tentu masih diingat kasus kekerasan terhadap wasit terjadi dalam pertandingan Liga 3 putaran nasional babak 64 besar antara Farmel FC dan Sumbersari FC di Stadion Gajayana Malang, 9 Februari 2022 silam.
Baca Juga:Deretan Nama Baru Klub Liga Indonesia, Ada Internazionale Banten hingga Bonebol FC
Dalam laga Farmel FC melawan Sumbersari FC berkesudahan dengan 1-1, wasit dikejar dan dipukul oleh ofisial salah satu tim.
Kemudian final Liga 3 Yogyakarta 2021 antara Sleman United kontra Mataram Utama diwarnai aksi menginjak-injak wasit Ikhsan Prasetya Jati.
Serta wasit Romi Daeng Rewa yang jadi bulan-bulanan pemain usai jadi korban kekerasan dalam laga Gasma Enrekang vs PS Nene Mallomo Sidrap pada final Liga 3 Sulawesi Selatan di Stadion Bumi Massenrempulu, Enrekang, 24 Desember 2021.
Dia bahkan harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka sehingga menerima 10 jahitan.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali, dalam unggahan Instagram pribadinya @akmalmarhali20 menyoroti kabar jika wasit belum menerima bayaran dari PSSI. Pengakuan tersebut diterima langsung oleh Save Our Soccer (SOS).
Baca Juga:Termasuk Rans Cilegon hingga Borneo FC, Perubahan Nama 22 Klub Liga 1 Sampai 3 Disahkan Kongres PSSI
"Di tengah mewahnya Kongres Biasa PSSI 2022 di Trans Luxury Hotel, Bandung, dengan biaya besar dan juga sibuknya PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar proyek turnamen Pra Musim, berita sedih datang dari korps baju hitam alias wasit. #SaveOurSoccer menerima sejumlah laporan dari para wasit yang minta namanya dirahasiakan bahwa honor mereka saat memimpin Piala Soeratin dan Liga 3 Nasional belum dibayarkan," tulis Akmal Marhali.
Salah seorang wasit yang tidak mau disebutkan indentitasnya merasa berterima kasih kepada Save Our Socer karena telah menjadi wadah aspirasi bagi sepak bola Indonesia.
Wasit tersebut membenarkan jika mayoritas wasit di Piala Soeratin hingga saat ini belum mendapatkan haknya dari PSSI.
"Terima kasih telah mewadahi aspirasi kami. Benar mayoritas wasit Piala Soeratin sampai hari ini belum menerima semua haknya. Tolong kasihani kami. Sejak bulan Maret 2022 belum cair. Bahkan, kami keluar uang tiket dari kota asal ke venue belum diganti," pesan seorang wasit via Instagram @akmalmarhali20.
"Saya tugas sebagai wasit Piala Soeratin di Malang. Sampai sekarang belum ada kejelasan honor. Beli tiket ke Malang pakai uang pribadim Sudah hubungi Sekjen PSSI tidak ada respon," wasit lainnya curhat ke SOS via @akmalmarhali20.
Menanggapi pengakuan wasit tersebut, Save Our Soccer mendesak kepada Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) dan jajaran lainnya agar tidak memberikan izin untuk menggelar pramusim jika honor wasit belum dibayar.
"SOS mendesak dalam hal ini @kemenpora dan @kapolri.id @kapolri_indonesia sebagai kepanjangan tangan Presiden @jokowi untuk tidak memberikan izin menggelar pramusim bahkan kompetisi bila honor wasit belum dibayarkan!" tulis Akmal Marhali.