Waspada! Ini Lima Kondisi Kesehatan yang Wajib Diwaspadai Setelah Lebaran

Makanan khas Lebaran yang manis, atau hidangan penuh cita rasa gurih bersantan dengan lemak, bisa menimbulkan penyakit

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 03 Mei 2022 | 06:43 WIB
Waspada! Ini Lima Kondisi Kesehatan yang Wajib Diwaspadai Setelah Lebaran
ilustrasi ketupat. Makanan khas Lebaran yang manis, atau hidangan penuh cita rasa gurih bersantan dengan lemak, bisa menimbulkan penyakit. (Unsplash.com)

SuaraSurakarta.id - Perayaan Idul Fitri yang diramaikan dengan makanan khas Lebaran yang manis, atau hidangan penuh cita rasa gurih bersantan dengan lemak, bisa menimbulkan penyakit jika hawa nafsu untuk menyantap kuliner lezat tak bisa dibendung.

Lalu apa saja kondisi kesehatan yang wajib diwaspadai setelah lebaran?

Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang DKI-Jakarta (PDGKI-Jaya) dr. Ida Gunawan, M.S, Sp.GK, M.Kes (K), FINEM menuturkan kepada ANTARA pada Senin, lima kondisi kesehatan yang bisa muncul akibat nafsu makan yang tak bisa dikendalikan setelah selesai berpuasa. 

Peningkatan gula darah

Baca Juga:Antisipasi Kemacetan Lalu Lintas Lokasi Wisata Saat Libur Lebaran, Polres Rejang Lebong Lakukan Pengaturan

Ilustrasi kadar gula darah. (Shutterstock)
Ilustrasi kadar gula darah. (Shutterstock)


Kue-kue lebaran yang manis dan mengandung gula boleh dikonsumsi, asal tidak berlebihan, sebab berpotensi meningkatkan gula darah. Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah mengingatkan untuk mengendalikan diri selepas puasa ketika melihat deretan kue-kue manis yang menggiurkan.

Peningkatan kadar kolesterol dan lemak darah

Ilustrasi gambar ciri-ciri kolesterol. (freepik)
Ilustrasi gambar ciri-ciri kolesterol. (freepik)


Mengonsumsi secara berlebih makanan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dan lemak darah. Maka, jangan kalap begitu melihat makanan yang serba santan, daging, gorengan dan hidangan-hidangan creamy.

Asam urat naik

Ilustrasi gambar ciri ciri asam urat. (freepik)
Ilustrasi gambar ciri ciri asam urat. (freepik)


Hati-hati dengan menu berisi daging jeroan dan yang berisi kaldu gurih, apalagi dengan tambahan emping. Makanlah secukupnya, jangan berlebihan, pesan Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah.

Baca Juga:Tol Jakarta-Cikampek pada Malam Hari Pertama Lebaran 2022 Macet, Pemudik Disarankan Keluar Tol Cibatu Lewat Kober

Gangguan pencernaan

Ilustrasi sakit maag, sakit perut, gangguan pencernaan. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit maag, sakit perut, gangguan pencernaan. (Shutterstock)


Meja makan hampir bisa dipastikan penuh dengan menu-menu Lebaran yang membuat air liur menetes, apalagi bila yang disajikan adalah makanan khas yang hanya dimasak setahun sekali. Maka tak heran bila ada orang yang makan dalam jumlah berlebihan.

"Pedas berlebihan, santan berlebihan, kalau yang namanya berlebihan baik pedas, asam, minyak, gula, itu semua tidak baik untuk kesehatan pencernaan kita," kata Ida.

Apalagi bila dalam hidangan yang disantap jumlah seratnya tidak mumpuni, Anda harus berhati-hati agar tidak kena gangguan pencernaan.

Berat badan naik

Ilustrasi timbangan berat badan (pexels)
Ilustrasi timbangan berat badan (pexels)

Selama puasa, seseorang punya waktu makan yang teratur, hanya bisa makan selepas matahari terbenam dan sebelum azan Subuh berkumandang. Ketika Idul Fitri tiba, sebaiknya Anda terus menjaga pola makan yang teratur agar berat badan tidak meningkat.

"Bisa bablas naik dengan cepat berat badan karena menu makanan yang dikonsumsi jumlah kalorinya berlebihan," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak