Terdapat 516 Warga Sipil Tewas dan 908 Lainnya Terluka, PBB Desak Rusia untuk Hentikan Serangan ke Ukraina

PBB mendesak Rusia untuk "menghentikan pertumpahan darah sekarang juga" menyusul serangan udara Moskow terhadap sebuah rumah sakit di Ukraina.

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 11 Maret 2022 | 06:30 WIB
Terdapat 516 Warga Sipil Tewas dan 908 Lainnya Terluka, PBB Desak Rusia untuk Hentikan Serangan ke Ukraina
Anak-anak melihat melalui jendela kereta untuk mengungsi dari Ukraina di stasiun kereta api Lviv, Ukraina barat, Sabtu (5/3/2022). [Daniel LEAL / AFP]

SuaraSurakarta.id - Invasi militer Rusia terhadap Ukraina menjadi perhatian dunia. Sebagian negara-negara di dunia mengecam serangan itu. 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Rabu (9/3/2022) mendesak Rusia untuk "menghentikan pertumpahan darah sekarang juga" menyusul serangan udara Moskow terhadap sebuah rumah sakit di Ukraina.

"Serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina, di mana terdapat bangsal ibu dan anak, mengerikan," kata Guterres di akun Twitter.

"Warga sipil harus membayar harga termahal untuk perang yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka," kata sang sekjen. "Kekerasan yang tidak masuk akal ini harus akhiri. Setop pertumpahan darah sekarang."

Baca Juga:Dianggap Tak Peduli dengan Invasi Rusia ke Ukraina, Eks Pemain Bayern Munich Terancam Sanksi

Dewan Kota Mariupol mengungkapkan bahwa pasukan Rusia menjatuhkan sejumlah bom. Lewat kanal Telegram miliknya, mereka membagikan sebuah foto tentang lokasi salah satu bom yang dijatuhkan.

"Mariupol. Serangan langsung pasukan Rusia di rumah sakit bersalin. Orang-orang, anak-anak tertimbun reruntuhan. Keji! Berapa lama lagi dunia akan menjadi antek yang mengabaikan teror? Tutup langit (Ukraina) sekarang juga! Setop pembunuhan! Anda memiliki kekuatan, tetapi Anda terlihat seperti hilang rasa kemanusiaan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy lewat Telegram.

Sedikitnya 516 warga sipil tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melakukan invasi ke negara tetangganya itu, menurut data PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.

Lebih dari 2,1 juta warga Ukraina telah menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga, menurut Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR).
[ANTARA]

Baca Juga:EKSKLUSIF: Dubes Rusia Ungkap Kekejaman Neo Nazi Ukraina dan Ancaman 3 Menit Nuklir NATO (Part 1)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini