Data dari Riskesdas pada tahun yang sama menunjukkan, konsumsi gula sesuai aturan di masyarakat hanya 4,8 persen, 52,7 persen untuk takaran garam 1 sdt per hari dan 26,5 persen lemak atau atau 5 sendok makan.
"Banyak masyarakat yang konsumsi atau pola makannya cukup berisiko terhadap kejadian penyakit tidak menular," kata Esti.
Selain pola makan tak sehat, Esti mengatakan, kurang bergerak atau kurang waktu berolahraga juga turut berkaitan dengan risiko obesitas (sebanyak 33,5 persen).
"Untuk mengatasi obesitas kita perlu lihat akar penyebabnya, yang bisa juga asupan makanan dan yang dikeluarkan tetapi juga faktor genetik, kebiasaan sehari-hari, atau obat-obatan tertentu," tutur Esti.
Baca Juga:Waduh Harga Minyak Goreng di Cianjur Masih Diatas Rp 14 Ribu Per Kilogram
Di sisi lain, berbagi pengalaman yang menginspirasi orang sangat membantu memotivasi orang agar tak mengalami obesitas. Upaya ini juga bisa dibarengi skrining atau deteksi dini khususnya pada mereka yang berusia di atas usia 15 tahun.