Gibran sendiri menegaskan tidak ada keinginan untuk tinggal di Rumah Dinas Loji Gandrung.
Selama menjabat wali kota, akan tinggal di rumah pribadinya di daerah Sumber, Banjarsari. Sedangkan Loji Gandrung akan dipakai untuk kegiatan atau menerima tamu serta rapat.
"Enggak ada rencana pindah ke Loj Gandrung, di rumah sendiri saja. Dari awal memang tidak ingin tinggal di sini," sambungnya.
Loji Gandrung, dulu sering dipakai buat pesta dan dansa orang-orang Eropa atau Jawa. Orang-orang waktu itu menyebutnya sebagai gandrungan.
Baca Juga:Unisri Rilis Survei Satu Tahun Kepemimpinan Gibran Sebagai Wali Kota Solo, Ini Hasil Lengkapnya
Kata gandrungan berasal dari kata bahasa Jawa yang punya arti dasar gandrung. Artinya itu menyenangkan atau tergila-gila karena asmara.
Menurut cerita jika di kamar tersebut sering muncul kejadian aneh, tiba-tiba muncul bau harum melati.
Pada masa pendudukan Jepang, Loji Gandrung menjadi markas bagi pimpinan pasukan tentara Jepang.
Loji Gandrung juga pernah dipakai oleh Jenderal Gatot Subroto buat menyusun strategi militer untuk menghadapi agresi militer Belanda.
Setelah itu Loji Gandrung dipakai sebagai rumah dinas Wali Kota Solo.
Baca Juga:Kalahkan Jatim 3-0, Tim DKI Juara Piala Gibran 2022
Kontributor : Ari Welianto