Kapolda Jateng Beri Penjelasan Soal Masalah di Desa Wadas: Tidak Ada Ribuan Polisi yang Dikerahkan

Jumlah kekuatan tersebut sesuai dengan perkiraan ancaman yang mungkin terjadi di lapangan.

Siswanto
Rabu, 09 Februari 2022 | 16:25 WIB
Kapolda Jateng Beri Penjelasan Soal Masalah di Desa Wadas: Tidak Ada Ribuan Polisi yang Dikerahkan
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi [ANTARA]

SuaraSurakarta.id - Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengatakan tidak ada ribuan polisi yang dikerahkan ke Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, pada Selasa (8/2/2022).

"Tidak ada ribuan polisi, hanya 250 personel yang diterjunkan untuk mendampingi 10 Tim Badan Pertanahan Nasional," kata Luthfi dalam siaran pers di Semarang, hari ini.

Luthfi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar konferensi pers di Polres Purworejo yang dihadiri Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah Dwi Purnama dan Bupati Purworejo Agus Bastian.

Menurut dia, polisi mendampingi petugas BPN untuk melakukan pengukuran lahan milik warga Desa Wadas yang setuju tanahnya dibebaskan untuk pembangunan Bendungan Bener, salah satu proyek strategis nasional.

Baca Juga:Soal Pengerahan Polisi di Wadas untuk Kawal Pengukuran Lahan, Komisi II DPR: Jangan Pekerjaan Satpol Diurus Polisi

Kegiatan tersebut, kata dia, dihadiri pemilik lahan demi kepastian proses pengukuran.

"Karena area yang diukur lebih kurang 114 ha, maka ada 10 Tim BPN yang melakukan pengukuran. Setiap tim didampingi 20 personel," katanya.

Ia menambahkan jumlah kekuatan tersebut sesuai dengan perkiraan ancaman yang mungkin terjadi di lapangan.

Namun, kata dia, saat proses pengukuran berlangsung ternyata ancaman yang diperkirakan tidak terjadi dan pengukuran berlangsung aman.

Ia menyebut kehadiran Polri di Desa Wadas berfungsi sebagai pendamping, fasilitator, dan dinamisator kegiatan pengukuran lahan terhadap warga yang sudah menerima maupun yang belum.

Baca Juga:3 Alasan Warga Wadas Tolak Proyek Bendungan, Begini Kondisinya Sekarang

Luthfi memastikan tidak ada penyerbuan, penculikan, dan warga yang diduga dilaporkan hilang.

Menurut dia, memang ada seorang warga yang diamankan karena diduga menyebarkan foto-foto berisi narasi kebencian.

Saat diamankan, kata dia, pihak keluarga yang bersangkutan sudah mengetahui dan polisi memberikan perlakuan baik.

Kapolda memastikan fasilitasi yang diberikan Polda Jawa Tengah saat proses pengukuran lahan di Desa Wadas sudah sesuai prosedur standar operasional. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak