![Cuitan Dini Poedji Hardianti soal desa wadas. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/02/09/18472-cuitan-dini-soal-desa-wadas.jpg)
Ia membeberkan alasan kenapa banyak aparat yang mengepung di desa wadas.
"Tapi mengapa polisi/TNI banyak sekali ? Karena pd pengukuran sblmnya selalu dihalang-halangi oleh warga yg kontra. Warga yang sudah setuju jadi takut karena diintimidasi dan diancam macam2. Makanya, muncul permintaan pengamanan dari warga dan petugas BPN."
"Ini video rombongan petugas BPN bersama warga pemilik lahan dikawal polisi menuju tanah yg akan diukur. Baik2 saja kan kondisinya ? Knp aktivis tdk posting video ini ? Krn tdk mendukung narasi mrk yg menggambarkan situasi panas, bentrok, geger, shg bisa teriak alerta alerta."
Sementara itu, Kuasa Hukum Desa Wadas Julian Duwi menyebut, bukan masalah pemilik tanah atau bukan pemilik, melainkan soal masa depan anak dan cucu di desa tersebut.
Baca Juga:DPR Minta Polisi Persuasif, Pemerintah Utamakan Dialog di Desa Wadas, Bukan Justru Sebaliknya!
"Permasalahan ini bukan hanya pemilik tanah dan yang tidak memiliki tanah, tentu itu informasi sepihak. Tapi lebih ke manfaat fungsi tanah bersama, dari pekerja, warga dan anak cucu. Soal pemilik tanah hingga sekarang belum dikroscek," ujarnya.