SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka banyak mendapatkan protes dari para pendukung atau suporter Persis Solo.
Banyak pendukung tim Laskar Sambernyawa yang kesal karena larangan menggelar konvoi setelah menjuarai Liga 2.
Para suporter mengeluarkan kekecewaan lewat media sosial (medsos) baik facebook, instagram, hingga Twitter.
Ada salah satu pernyataan dari suporter yang menjadi viral. Bahkan Gibran pun langsung merespons dari pernyataan dari salah satu suporter.
Baca Juga:Wajah Gibran Semakin Glowing, Selvi Ananda Bongkar Rahasianya
Pernyataan tersebut, yakni "Ramutu blas i walikota ne iki, direwangi penantian 14taun, koe kenal Persis Solo lak mergo meh nyalon," tulis salah salah seorang warganet.
Bahkan pernyataan tersebut diunggah oleh pemilik Persis Solo, Kaesang Pangarep. Dalam unggahan tersebut, Kaesang menandai Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi ini pun menanggapi kekecewaan para suporter Persis Solo.
"Wes juara 1, wes munggah Liga 1, iseh kecewa ik ngopo," terang Gibran saat ditemui, Selasa (5/1/2022).
Mengenai konvoi juara, Gibran sedang menyiapkan dan sudah mengurus bersama Kevin Nugroho salah satu petinggi Persis Solo, Kevin Nugroho.
Baca Juga:5 Pemain yang Layak Dipertahankan Persis Solo di Liga 1, Nomor Satu Irfan Bachdim
Gibran pun memperbolehkan agar Piala Liga 2 bisa dilihat langsung oleh masyarakat dan suporter Persis Solo.
"Ini lagi diurus sama Kevin. Sedang dirapatkan," katanya.
Gibran menegaskan, nanti bukan arak-arakan modelnya tapi semacam dipamerkan atau melihat piala.
Masyarakat atau suporter yang ingin melihat piala Liga 2 harus di swab semua.
"Bukan arak-arakan ya, tapi melihat piala, nunggu dulu. Yang ingin melihat nanti semua di swab," ungkap dia.
Untuk lokasi melihat piala Liga 2 tanya manajemen langsung saja. "Sudah diurus manajemen untuk tempatnya. Saya sudah setuju, yang penting di swab semua dan jumlahnya dibatasi," tandasnya.
Gibran dengan tegas, suporter jangan turun ke jalan dulu. Kasihan adik-adik yang mau mulai Pembelajaran Tatap Muka Langsung (PTM) 100 persen.
"Jangan turun ke jalan dulu. Ditahan dulu," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto