Wow! Guru SMK di Wonogiri Ini Punya Impian Besar, Ciptakan Mobil Listrik

Mempunyai mobil listrik buatan sendiri menjadi impian salah satu SMK di Wonogiri

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 31 Desember 2021 | 09:04 WIB
Wow! Guru SMK di Wonogiri Ini Punya Impian Besar, Ciptakan Mobil Listrik
Miniatur mobil lamborghini yang dijadikan contoh desain bagi pembuatan produk mobil listrik terbaru karya SMK Daya Wangsa, Rabu (29/12/2021). [Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi]

SuaraSurakarta.id - Mempunyai mobil listrik buatan sendiri menjadi impian salah satu SMK di Wonogiri. Ia adalah Kepala Bengkel SMK Daya Wangsa Wonogiri, Adzin Kondo Nurbuwat, 28. 

Ia menunjuakan sebuah miniatur mobil yang ukurannya begitu kecil, seperti layaknya mobil mainan anak. Tapi impian Adzin bersama rekan-rekan guru dan muridnya begitu besar, mereka ingin menyulap miniatur mobil itu hingga seukuran mobil yang bisa dikendarai manusia.

Tak hanya menyulap. Mereka ingin mobil yang bisa dikendarainya nanti ramah lingkungan, tak menggunakan bensin. Pendidik dan pembelajar di sekolah kejuruan di Kabupaten Wonogiri itu akan menggunakan listrik untuk menghidupkan mobilnya, seperti tren mobil listrik yang kini permintaannya terus meningkat.

Adzin mengaku sebagai inisiator pengembangan kendaraan listrik di tempat mengajar sekaligus tempat risetnya sejak 2018.

Baca Juga:Fokus Mobil Listrik, Grup Hyundai Mulai Hentikan Pabrik Pengembangan Mesin Bensin

“Kami dulu pertamanya membuat Go-kart Listrik dan sebenarnya ditarget untuk [ikut] kompetisi. Setelah itu karena kami lihat ada permintaan mobil listrik terus meningkat, kami ingin mengenalkan dunia luar kepada murid-murid,” kata Adzin dikutip dari Solopos.com, Rabu (29/12/2021).

Adzin menambahkan dalam proses pembuatannya semua dikerjakan dari nol. Mulai dari desain, rangka, badan mobil, bahkan baterainya dibuat sendiri. Jika mesinnya terbatas, harus bisa disesuaikan dengan desain.

”Yang jelas, kami hanya berbekal tekad dan semangat, akhirnya tercapai. Baru beberapa waktu lalu motor yang kami produksi ada yang beli,” tutur Adzin.

Motor listrik produksi SMK Daya Wangsa yang dijual, kata Adzin, dihargai  Rp40-50 juta. Nominal yang tak sedikit, tapi jika dibandingkan motor pabrikan harganya jauh lebih murah. Motor pabrikan dengan spesifikasi yang sama harganya ditaksir Rp90-100 juta.

Produksi kendaraan listrik dinilai mahal karena investasi baterai di awal. “Misal dihitung dalam siklus lima sampai delapan tahun, antara bensin dan baterai ya, lebih murah biaya membeli baterai,” tambah Adzin.

Baca Juga:PLN Siapkan 21 SPKLU di Bali untuk Layani 500 Unit Mobil Listrik KTT G20 2022

Berjaya di Kompetisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini