Sekolah-sekolah itu tertarik pada pengembangan kendaraan listrik besutan SMK Daya Wangsa. Mereka yang berkunjung mengetahui informasi mengenai kendaraan listrik itu dari media sosial dan forum komunikasi MGMP.
Motivasi dan Harapan
Mereka hanya bermodal semangat mengabdikan diri pada lembaga dan pembangunan sumber daya manusia.
Mengetahui kendaraan listrik makin menjadi tren di luar negeri dan kota-kota besar di Indonesia, guru sekaligus periset ingin turut mengenalkan kendaraan listrik pada warga lokal, Wonogiri, khususnya pada murid-muridnya.
Baca Juga:Fokus Mobil Listrik, Grup Hyundai Mulai Hentikan Pabrik Pengembangan Mesin Bensin
“Saya pribadi ingin menekuni teaching factory yang kami dapatkan. Sebab dari sana benar-benar membuat siswa belajar dan berkembang. Misalnya, dari mereka yang sebelumnya tidak bisa membuat apa-apa, ketika pulang ke rumah mereka bisa membuat sesuatu yang baru,” ujar Adzin yang juga menjadi pengurus teaching factory di tempat kerjanya.
Adzin dan Aris berharap pemerintah memahami potensi produk SMK di daerah-daerah. “Bagaimana sih cara membuktikan pembelajaran yang baik dari suatu sekolah untuk diterapkan ke sekolah lain, sehingga kebaikan itu dapat memperbaiki kualitas pendidikan kita. Saya yakin, apabila kualitas pendidikan kita baik maka akan turut memajukan wilayahnya,” pungkas Adzin.