SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi gelaran Festival Wayang Bocah 2021 di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari.
Gelaran Festival Wayang Bocah ini sebagai untuk melestarikan eksistensi wayang orang di Kota Solo. Juga sebagai penerus wayang orang Sriwedari.
"Cukup bagus," terang Gibran saat ditemui usai menyaksikan Festival Wayang Bocah 2021 di GWO Sriwedari, Senin (8/11/2021).
Gibran menegaskan, tadi performa anak-anak sangat bagus. Nantinya kedepan mereka bisa sebagai penerus wayang orang di Kota Solo.
Baca Juga:Irfan Bachdim Mulai Berlatih, Warganet Ungkap Misteri Tersembunyi di Persis Solo, Apa Itu?
"Kita lihat tadi adik-adik performanya bagus-bagus. Ini untuk pelestarian wayang orang di Kota Solo pastinya," ungkap dia.
Festival Wayang Bocah ini kembali digelar setelah tahun lalu tidak digelar karena pandemi Covid-19.
Menurutnya, even-even budaya di Kota Solo sudah mulai digelar lagi setelah masa pandemi Covid-19, sebelumnya sudah digelar festival keroncong.
"Ini akan genjot dan rutin kan, kita adakan dengan penonton yang masih mungkin masih terbatas. Nantinya ino bisa membangkitkan lagi pertumbuhan ekonomi di Kota Solo," paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo, Agus Santoso mengatakan festival wayang bocah ini sebagai upaya untuk melestarikan wayang orang di Solo.
Baca Juga:Angel Kandanane! 2 Perempuan di Solo Diciduk Polisi Saat Mabuk Bareng Gerombolan Pemuda
Sehingga ada regenerasi sumber daya wayang orang di Solo. Jadi wayang orang terus berkembang dan tidak penuh.
"Ini kan menjadi tongkat estafet bagi pelaku wayang orang senior jika sudah tidak main lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi," ujar dia.
Lanjut dia, minatnya cukup banyak. Pada festival kali ini ada 11 sanggar di Kota Solo yang berpartisipasi.
"Harapannya bisa muncul pelaku wayang orang untuk kedepannya dari festival ini," ucapnya.
Agus menambahkan, festival wayang orang tahun lalu vakum tidak digelar karena masih pandemi.
Tahun ini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, penonton yang datang hanya yang mensuport saja.
Bahkan untuk akses keluar masuk dibedakan, masuk dari luar sedangkan keluar lewat belakang.
"Ini semua even budaya, bisa digelar tapi dengan protokol kesehatan ketat. Penonton kita batasi, harapannya kondisi kembali normal dan even-even budaya bisa digelar," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto