Pada Senin siang polisi mendatang sekretariat Menwa UNS dan mengambil sejumlah barang bukti di antaranya pakaian terakhir yang dipakai Gilang. Kemudian senjata replika yang digunakan selama diklat, helm, termasuk barang bukti elektronik.
“Barang bukti itu akan dianalisis dan diajukan ke Labfor guna mendukung penanganan kasus dugaan kekerasan yang diduga terjadi terhadap Saudara Gilang,” jelas Kapolresta.
Hasil Autopsi
Polisi juga melakukan koordinasi dengan keluarga Gilang yang kemudian bersepakat jenazah Gilang diautopsi untuk mengeetahui penyebab pasti kematian mahasiswa jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) Prodi Sekolah Vokasi UNS Solo itu. Pada Senin pukul 10.30 WIB, jenazah Gilang yang sudah dibawa pulang dari RSUD dr Moewardi pun kembali dibawa ke rumah sakit tersebut.
Baca Juga:12 Fakta Mahasiswa UNS Tewas Saat Diklat: Berangkat Sehat sampai Jenazah Lebam
Kapolresta mengatakan proses autopsi jenazah mahasiswa UNS Solo itu dilakukan tim dokter forensik RSUD dr Moewardi didampingi tim dari Bidang Dokkes dan Forensik Polda Jateng. Hingga kini polisi masih menunggu hasil autopsi tersebut.
Sedangkan mengenai jumlah saksi yang diperiksa, Kapolresta mengatakan sudah memeriksa 18 orang saksi. Mereka terdiri atas satu orang dosen, delapan peserta diklat, dan sembilan orang panitia.
Kapolresta menambahkan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait termasuk para petinggi kampus UNS Solo dalam penanganan kasus dugaan kekerasan terhadap mahasiswa bernama Gilang tersebut.