Tuntas menilai era Majapahit berhasil mencapai masa keemasan karena keberhasilan dalam pengelolaan ekonomi kerakyatan. Tuntas juga menelurkan buku pemikiran untuk bangsa berjudul Indonesia Rumah Kaca.
Buku yang dibuat Tuntas pada masa pandemi Covid-19 itu tebalnya 400 halaman dan menceritakan tentang pemikirannya di bidang ekonomi. Ia berpendapat perekonomian nasional dalam bahaya di masa pandemi ini.
“Di sini saya menekankan ekonomi kreatif, ekonomi mandiri. Untuk mengatasi ekonomi Indonesia agar tak terlalu tergantung dengan luar negeri, Indonesia harus membentuk seperti rumah kaca, ekonomi mandiri,” katanya.
Tuntas mencontohkan apa yang dilakukan Nelson Mandela di Afrika dan Mahatma Gandhi di India. Mereka dinilai berhasil menerapkan perekonomian mandiri untuk bangsanya. Sedangkan Indonesia belum menjalankan itu.
Baca Juga:Kalah Telak dari Gibran, Tikus Pithi Bidik Kursi Gubernur Jateng!
Tuntas menilai perekonomian Indonesia masih sangat tergantung dengan luar negeri. Kondisi tersebut memberikan sejumlah kerugian bang bangsa ini. Seperti mereka tak mampu menjadi tuan di rumahnya sendiri.
“Bangsa Indonesia sendiri seperti menjadi buruh atau budak di negeri sendiri. Tak bisa menjadi tuan di negeri sendiri. Berbeda kalau konsep Indonesia Rumah Kaca, Indonesia bisa menjadi negara yang benar mandiri,” urainya.
Merangsang Kreativitas Anak Bangsa
Ketua Tikus Pithi itu meyakini dengan segenap potensi yang ada, seperti sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya moral, Indonesia dapat mencapai level perekonomian yang tinggi dengan kemandiriannya.
“Ada ungkapan selama ini kita punya mindset mengikuti orang lain, lah bagaimana bila kita mengubah mindset agar orang lain mengikuti kita. Salah satu yang bisa dilakukan dengan menciptakan sesuatu yang besar,” terangnya.
Baca Juga:Tantang Gibran, Tikus Pithi Buka Suara Disamakan dengan Sunda Empire
Tuntas ingin dengan tulisannya di buku itu bisa merangsang kreativitas anak bangsa, mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi. “Tidak tergantung dengan luar negeri, bangsa ini menjadi tuan di negeri sendiri,” katanya.