Muncul Klaster PTM di Kota Solo, 4 Sekolah Akhirnya Ditutup Sementara

Klaster PTM ditemukan di Kota Solo, empat sekolah pun akhirnya ditutup sementara

Budi Arista Romadhoni
Senin, 18 Oktober 2021 | 16:08 WIB
Muncul Klaster PTM di Kota Solo, 4 Sekolah Akhirnya Ditutup Sementara
Sekolah Boleh Buka Pembelajaran Tatap Muka, Khusus di Zona Kuning dan Hijau. Klaster PTM ditemukan di Kota Solo, empat sekolah pun akhirnya ditutup sementara. (Shutterstock)

SuaraSurakarta.id - Empat Sekolah Dasar (SD) di Kota Solo untuk sementara dihentikan dulu proses kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama satu bulan. 

Penutupan sementara ini dilakukan setelah ditemukan adanya kasus Covid-19 di sekolah yang merupakan hasil tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo. 

Tracing itu dilakukan karena adanya yang positif usai dilakukan tes swab PCR program dari Kementerian Kesehatan untuk evaluasi PTM di Kota Solo. 

Empat SD yang ditutup sementara, yakni SD Kristen 1 Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Islam 1 Jamsaren, dan SD Semanggi Lor. Hasil tes swab PCR ada yang positif dan selanjutnya dilakukan tracing.

Baca Juga:Mengintip PTM di Sleman, Antusiasme Tinggi dan Disiplin Prokes Jadi Kunci

"Paling banyak itu ada di SD Kristen 1 Manahan. Ada 28 siswa dan guru yang positif," terang Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa saat ditemui usai rakor Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Selasa (18/10/2021).

Untuk SD Kristen 1 Manahan, awalnya itu ditemukan tiga orang yang positif setelah dilakukan tes swab PCR. 

Selanjutnya dilakukan tracing dan ditemukan 25 orang yang positif Covid-19. Rata-rata di kelas 4, 5, dan 6 atau yang awal-awal.

"Itu baru disisir karena kebanyakan berasal dari luar Kota Solo, yakni Karanganyar. Nanti akan dilakukan koordinasi dengan Pemkab Karanganyar untuk tracing, bukan di sini tracingnya," papar dia. 

Menurutnya, untuk tiga sekolah hasil tracingnya belum keluar. Karena jika ada satu kasus di sekolah, maka akan dilakukan tracing. 

Baca Juga:Wajib Dicoba! Selain Mobil Listrik, Ini Deretan Transportasi Wisata di Kota Solo

"Maka perintah Pak Wali untuk ditutup selama satu bulan. Empat sekolah yang kita tutup, kita tidak mau berisiko ,diusulkan dua minggu tapi keputusan rapat tadi satu bulan semua biar lebih aman," ungkapnya.

Untuk PTM di sekolah lain tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. Sekolah yang ditutup itu, hanya sekolah yang ditemukan kasus positif.

"Sekolah yang lain harus lebih hati-hati dan waspada lagi. Kasus ini jelas sangat mengejutkan," sambung dia.

Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan tadi sudah dirapatkan dan sekolah yang ditemukan adanya kasus ditutup sementara.

"Ditutup satu bulan. Testing ke sekolah-sekolah terus kita lakukan untuk mengetahui ditemukannya kasus," tandasnya.

Gibran menambahkan, paling banyak memang di SD Kristen 1 Manahan, kalau di sekolah lain ada tapi sedikit. 

"Tadi saya cek, identitasnya banyak dari Karanganyar. Laporan soal ini baru saja saya terima," ujar dia.

Pengawasan pastinya akan diperketat, Pemkot tidak ingin menghambat PTM. 

Kesadaran harus ditingkatkan lagi, guru-guru yang dulu sering ditegur tidak pakai masker harus tahu diri dan akibatnya seperti ini.

"PTM jalan terus dan pengawasan diperketat. Tidak usah takut, kita mau tidak mau harus berdampingan dengan Covid-19," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini