SuaraSurakarta.id - Kota Solo kini memiliki sejumlah transportasi wisata yang bisa dimanfaatkan masyarakat atau wisatawan yang ingin berwisata. ke Solo.
Masyarakat atau wisatawan bisa menggunakan sesuai dengan selera atau keinginan saat berkeliling atau mengunjungi tempat-tempat wisata di Kota Solo.
Mobil listrik wisata merupakan salah satu transportasi wisata yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Mobil listrik wisata bantuan dari Tahir Foundation.
Ada delapan mobil ramah lingkungan ini yang bisa digunakan wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Kota Solo.
Baca Juga:900 Suporter PSS Sleman Diciduk, Kapolresta: Internal Selesaikan di Sleman Jangan di Solo!
"Warga Solo dan turis-turis bisa mengunjungi tempat-tempat wisata di Kota Solo. Hampir semua sudah kita buatkan rute," ujar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (16/10/2021).
Menurutnya, mobil listrik ini merupakan mobil yang ramah lingkungan dan bentuknya sangat iconic sekali dengan Kota Solo. Diharapkan warga Solo dan wisatawan bisa menikmati, ini juga sebagai daya tarik bagi Kota Solo.
"Saat ini baru delapan unit dan ke depan akan kita tambah lagi. Ini kita lihat animo masyarakat dulu," sambungnya.
Sebelum mobil listrik wisata ini, sudah ada beberapa transportasi wisata yang beroperasi di Kota Solo. Berikut transportasi wisata di Kota Solo:
Baca Juga:Hendak Demo PSS Sleman, 900 Suporter Diciduk di Solo, Sempat Terjadi Perlawanan
Kota Solo merupakan salah satu kota yang memiliki jalur rel kereta api di tengah kota.
Sepur kluthuk Jaladara ini merupakan kereta uap buatan 1896 dengan gerbong penumpang seri RT 144 dan RT 16.
Untuk menjalankannya menggunakan kayu. Sepur kluthuk ini secara resmi beroperasi pada 27 Desember 2009 saat Joko Widodo (Jokowi) menjabat Wali Kota Solo.
Bagi wisatawan yang berwisata menggunakan sepur buatan Jerman akan menikmati suasana Kota Solo. Nanti akan menikmati sejumlah tempat wisata, seperti Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung.
Lalu Museum Radya Pustaka, Museum Batik Danarhadi, Pasar Pon, Kampung Wisata Batik Kauman Kauman hingga Keraton Kasunan Surakarta.
2. Railbus Batara Kresna
Selain Sepur Kluthuk Jaladara, Solo juga punya memiliki Railbus Batara Kresna yang melintas rel tengah Kota Solo di Jalan Slamet Riyadi..
Railbus Batara Kresna ini merupakan kereta milik PT KAI yang beroperasi dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Wonogiri.
Railbus ini diperkenalkan dan mulai beroperasi pada 26 Juli 2011. Railbus Batara Kresna ini lebih modern jika dibandingkan Sepur Kluthuk Jaladara yang merupakan kereta kuno.
Selain Sepur Kluthuk Jaladara dan Railbus Batara Kresna, Kota Solo juga punya bus tingkat Werkudara yang menjadi icon wisata Kota Solo.
Dengan bus tingkat Werkudara ini, wisatawan bisa menikmati suasana Kota Solo baik siang atau malam hari.
Banyak masyarakat dan wisatawan yang penasaran dengan akan sensasi bus tingkat Werkudara ini.
Bus Tingkat Werkudara ini hanya beroperasi pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur lainnya. Untuk bisa menaiki bus tingkat, masyarakat atau wisatawan harus memesan tiket terlebih dahulu.
Untuk rutenya melintasi jalan-jalan protokol, seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Jenderal Sudirman sampai Jurug Solo Zoo.
Biasanya bus akan berhenti di tempat-tempat wisata, seperti Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Sriwedari, Museum Radya Pustaka, Museum Batik, Kampung Wisata Batik Kauman hingga Gladak.
4. Bus Meeting Gatotkaca
Bagi instansi atau perusahaan yang ingin merasa sensasi rapat sambil berwisata di Kota Solo bisa menggunakan bus meeting bernama Gatotkaca.
Fasilitas bus meeting tidak kalah dengan fasilitas rapat di hotel. Di bus meeting Gatotkaca dilengkapi pendingin (AC), satu set sofa samping kanan kiri, meja, layar proyektor, LED TV.
Ada juga soundsystem yang memadai, lemari menaruh barang serta dispenser untuk menyediakan minuman. Bahkan terdapat juga Area Traffic Control System (ATCS), jadi bisa memantau kondisi lalu lintas di Kota Solo.
Ada juga untuk karaoke dan pengunjung bisa menikmati kopi atau di atas bus sambil berkeliling Kota Solo.
Bus ini memberikan suasana yang baru dan mengangkat Kota Solo. Konsepnya awalnya untuk menggerakan perekonomian Kota Solo.
Bus meeting ini merupakan modifikasi dari bus kaum difabel Bengawan Abiyasa yang dipakai saat Asian Para Games 2018 menjadi bus untuk rapat (meeting on the bus).
"Kita sudah sudah punya sepur kluthuk, bus tingkat dan lain-lain. Nanti pasti kita blandingkan semua dengan paket wisata," tandas Gibran.
Kontributor : Ari Welianto