Ini 4 Lokasi di Kota Solo yang menjadi Tempat Eksekusi Pengikut PKI

Ada empat lokasi di kota solo yang menjadi tempat eksekusi mati para pengikut PKI

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 September 2021 | 10:28 WIB
Ini 4 Lokasi di Kota Solo yang menjadi Tempat Eksekusi Pengikut PKI
Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno bersama Ketua PKI DN Aidit. [Foto diilustrasikan oleh Suara.com/Ema Rohimah]

SuaraSurakarta.id - Masa kelam Partai Komunis Indonesia (PKI) juga terjadi di Kota Solo. Bahkan terdapat pembantaian masal para pengikut partai tersebut. 

Tidak bisa dipungkiri, daerah di Jawa Tengah merupakan daerah yang diyakini menjadi basis PKI terbanyak saat itu. Termasuk di Kota Solo, sang pemimpin PKI DN Aidit pernah melarikan diri ke Kota Bengawan sebelum akhirnya tertangkap dan dieksekusi mati. 

Menyadur dari Solopos.com, di bawah ini terdapat daftar lokasi pembantaian Partai Komunis Indonesia atau PKI di Kota Solo pada 1965 silam.

Seperti diketahui, kekejaman anggota Partai Komunis Indonesia yang dikenal sebagai peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI) itu menjadi kisah tragis catatan sejarah Indonesia.

Baca Juga:Gibran: Kami Akan Lakukan Vaksinasi Covid-19 Door to Door

Peristiwa mengerikan ini terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, dari Jakarta, Solo, hingga Yogyakarta.

G30S/PKI yang dipimpin oleh DN Aidit itu membuat pejabat tinggi Indonesia menjadi korban. Beberapa di antaranya, Letjen Ahmad Yani, Mayjen Siswondo Parman, Mayjen Raden Soeprapto, dan masih banyak lagi.

Di Solo sendiri, terdapat beberapa lokasi pembantaian PKI pada 1965. Kira-kira di mana saja lokasinya? Berikut ini empat titik pembantaian PKI di Solo:

1. Gladak

Gapura Gladag menuju Alun-Alun Utara Solo. (Kebudayaan.kemendikbud.go.id)
Gapura Gladag menuju Alun-Alun Utara Solo. (Kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Lokasi pertama pembantaian PKI di Solo terletak di sekitar Gladak. Di sini, empat aktivis muda ditembak oleh anggota PKI.

Baca Juga:Patung Penumpas G30S/PKI Dibongkar Penggagas, Pengamat: Jangan Sampai Dipolitisasi

Peristiwa itu bermula ketika aktivis muda yang melakukan aksi di Jl Slamet Riyadi dibawa oknum yang diketahui identitasnya menuju Balai Kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini