Akan tetapi, saat tiba di Gladak, mereka ditembaki oleh anggota PKI sehingga membuat empat orang aktivis muda meninggal dunia dan 14 luka-luka.
2. Markas PKI Honggowongso

Lokasi kedua pembantaian PKI di Solo terdapat di Markas PKI Honggowongso, selatan Pasar Kembang.
Salah seorang saksi mata, Gogor, menceritakan masa kecilnya kerap melihat kekejaman anggota PKI di lokasi tersebut. Kala itu, dia bersama kakeknya bertempat tinggal di depan markas PKI.
Baca Juga:Gibran: Kami Akan Lakukan Vaksinasi Covid-19 Door to Door
Gogor tak bisa melupakan berbagai kejadian memilukan yang terjadi di sekitar tahun 1965. Meski saat itu usianya baru delapan tahun, pengurus National Paralympic Committee (NPC) Indonesia pernah merasakan perlakuan tidak menyenangkan.
“Saya yang sekecil itu saja sudah mendapat ancaman mulai kata-kata dan sempat diberi keringat ketiak dikasihkan ke hidung saya,” ucap dia, sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya.
Gogor juga ingat betul banyak orang dibawa ke markas PKI di Solo untuk disiksa. “Sering saya melihat orang dibawa masuk lalu terdengar suara dipukuli. Pokoknya benar-benar biadab,” tambah dia.
3. Kedung Kopi

Sukarelawan mengadakan upacara Hari Kesaktian Pancasila di bantaran Sungai Bengawan Solo tepatnya di dekat Monumen Perisai Pancasila wilayah Kedung Kopi, Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Solo, Minggu (1/10/2017) sore. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)
Lokasi ketiga pembantaian PKI di Solo terletak di Kedung Kopi, salah satu sudut aliran Sungai Bengawan Solo di Pucangsawit, Jebres.
Baca Juga:Patung Penumpas G30S/PKI Dibongkar Penggagas, Pengamat: Jangan Sampai Dipolitisasi
Puluhan pemuda yang merupakan rakyat biasa dibantai di dan dibuang di Kedung Kopi yang kini dibangun sebuah taman dan monumen, yakni Monumen Perisai Pancasila.