Saat menyelami sungai untuk mengangkat pasir menuju sampan, Sunardi dikejutkan dengan sebuah benda menyerupai batu di cikrak yang menempel pada perutnya.
“Tadinya saya kira batu biasa, setelah diangkat dari air, ternyata benda itu adalah tengkorak manusia. Giginya masih utuh, posisinya seperti mau menggigit perut saya,” selorohnya.
Penambang pasir lain asal Desa Tanggan, Gesi, Sunarto (55) mengungkapkan pengalaman serupa saat menambang di Sungai Bengawan Solo. Sunarto juga pernah menemukan tengkorak manusia pada era 1990-an.
Ia tidak pernah berani membawa pergi tengkorak itu apalagi menjualnya kepada orang lain. Sunarto bercerita dulu ada temannya yang pernah menemukan tengkorak manusia dan menjualnya kepada orang lain. Harganya sekitar Rp30.000.
Baca Juga:Buang Limbah Alkohol ke Bengawan Solo, Dua Orang Ditetapkan Tersangka
“Mungkin tengkorak itu mau dipakai untuk dunia pengobatan tradisional atau perdukunan. Tapi, setelah itu, teman saya malah jatuh sakit. Sejak saat itu dia tidak mau lagi menjual tengkorak manusia jika menemukannya lagi,” ujar Sunarto.