Harga Daging Ayam dan Telur di Solo Turun, Ini Penyebabnya

Selama pandemi permintaan turun hingga 50 persen, terutama pelanggan dari ketering hampir tidak ada permintaan daging ayam.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 30 Agustus 2021 | 15:02 WIB
Harga Daging Ayam dan Telur di Solo Turun, Ini Penyebabnya
Seorang pedagang daging ayam saat melayani pembeli di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco Laweyan Solo, Jateng. [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

SuaraSurakarta.id - Harga daging ayam dan telur yang dijual di pasar tradisional di Kota Solo, pada masa pelonggaran Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV rata-rata mengalami penurunan antara Rp 1.000/kg hingga Rp 2.000/kg dengan stok cukup melimpah.

Pantauan di Pasar Sidodadi Kleco Solo, Senin (30/8/2021), mencatat harga daging ayam dijual rata-rata Rp 30.000/kg atau turun Rp2 .000/kg dibanding hari sebelumnya dan telur ditawarkan Rp20.000/kg atau turun Rp 1.000/kg dibanding sebelumnya Rp21.000/kg.

Menurut Yanti (37) salah satu pedagang di Pasar Sidodadi Solo, harga daging ayam turun dari Rp 32.000/kg menjadi Rp 30.000/kg dengan stok cukup melimpah, sedangkan permintaan pasar masih sepi.

Yanti mengatakan selama pandemi permintaan turun hingga 50 persen, terutama pelanggan dari ketering hampir tidak ada permintaan daging ayam. Namun, pelanggan untuk kebutuhan rumah tangga masih ada sedikit demi sedikit mulai ada peningkatan.

Baca Juga:Hasil Liga 1: Eze Cetak Dua Gol, Bhayangkara Solo FC Tekuk Persiraja

Yanti mengaku sebelum pandemi stok dagangannya mencapai 150 kg per hari, tetapi kini karena sepinya permintaan pasar paling menyediakan daging ayam rata-rata sekitar 70 hingga 80 kg per hari.

Sementara itu, harga daging sapi dan kambing di Pasar Sidodadi Solo ditawarkan tetap stabil yakni masing-masing R p115.000/kg kualitas satu, Rp105.000/kg untuk kualitas dua, sedangkan kambing Rp 110.000/kg. Sedangkan, stok di pasar relatif cukup.

Pedagang lainnya di pasar yang sama, Taufik (35) mengatakan harga telur memang saat ini, turun dari Rp 21.000/kg menjadi Rp 20.000/kg dan stok cukup melimpah karena masa pelonggaran PPKM di Solo, pasokan dari distributor lancar.

Harga beberapa kebutuhan pokok lainnya seperti beras kualitas premium dijual stabil antara Rp9.500/kg hingga Rp 12.000/kg, gula pasir Rp 11.500/kg, dan minyak goreng curah Rp18.000/kg, sedangkan stok barang melimpah karena pasokan lancar.

Samiyem (52) salah satu pedagang sayuran di Pasar Sidodadi Solo mengatakan harga komoditas sayuran rata-rata dijual stabil murah karena pasokan dan stok barang cukup melimpah. Harga cabai rawit merah dijual hanya Rp 15.000/kg, rawit hijau Rp10.000/kg cabai keriting Rp 12.000/kg, wortel Rp 10.000/kg, kentang Rp 14.000/kg, dan kol Rp 9.000/kg.

Baca Juga:Link Live Streaming Liga 1 Malam Ini: Bhayangkara Solo FC vs Persiraja Banda Aceh

"Harga sayaruan murah karena pada masa pelonggaran PPKM ini, pasokan dari daerah sentra seperti Boyolali, Salatiga, dan Karanganyar lancar dan cukup melimpah," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Surakarta Wulan Tendra Dewayani mengatakan turunnya harga daging ayam dan telur di pasar tradisional di Solo, karena pasokan barang ke pedagang lancar dan stok cukup melimpah.

"Kami memantau di pasar-pasar tradisional di Kota Solo, kondisi normal dan stok aman serta tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Pada masa pelonggaran ini, kondisi pasar sudah mulai ramai, tetapi baik pedagang maupun pengunjung tetap disiplin prokes," katanya.

Bahkan, pada masa pelonggaran khusus PPKM Level IV di Solo ada peraturan khusus anak usia di bawah 5 tahun dan lansia di atas 70 tahun dilarang masuk pasar.

Sumber: ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini