Ngenes! Siswa di Klaten Tak Punya Smartphone, Terpaksa Harus Belajar di Sekolah

Siswa di Klaten mau tidak mau harus datang ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran secara daring

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 26 Agustus 2021 | 15:18 WIB
Ngenes! Siswa di Klaten Tak Punya Smartphone, Terpaksa Harus Belajar di Sekolah
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan (daring) di laboratorium komputer di SMPN 1 Jogonalan, Klaten, Kamis (25/8/2021). [Solopos.com/Ponco Suseno]

SuaraSurakarta.id - Pembelajaran secara daring atau sekolah online masih menjadi hambatan para pelajar. Termasuk di Kabupaten Klaten, masalah jaringan dan tidak memiliki smartphone membuat anak-anak terhambat dalam belajar. 

Menyadur dari Solopos.com, sebanyak 11 siswa SMPN 1 Jogonalan Klaten sempat mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran dalam jaringan (daring) di tengah pandemi Covid-19 lantaran tak memiliki smartphone.

Alhasil, belasan siswa di Klaten yang sebagian besar anak dari seorang buruh harian lepas tersebut mengikuti daring melalui laboratorium komputer sekolah setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sebanyak 864 siswa yang terbagi di kelas VII, VIII, dan IX mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring di tahun pelajaran 2021/2022.

Baca Juga:Warung Kelontongmu, Penyelamat Sekolah Onlineku

Pembelajaran daring berlangsung, Senin-Kamis pukul 07.30 WIB-10.30 WIB. Sedangkan, Jumat-Sabtu berlangsung pukul 07.30 WIB-09.40 WIB.

Di awal pembelajaran daring, bapak/ibu guru melihat ada beberapa siswa yang sering tak ikut pelajaran. Di setiap kelas terdapat 2-3 siswa yang enggak ikut daring. Di SMPN 1 Jogonalan terdapat 27 kelas.

Menyikapi hal itu, pengelola sekolah memanggil peserta didik dan wali murid ke sekolah, pertengahan Agustus 2021. Setelah dimintai keterangan, ternyata 11 siswa di SMPN 1 Jogonalan terkendala mengikuti daring karena tak memiliki smartphone.

Di sisi lain, terdapat juga 22 siswa yang kesulitan mencari sinyal saat daring berlangsung. Sebanyak 22 siswa yang kesulitan mencari sinyal itu juga masuk sekolah untuk mengikuti daring.

“Kami fasilitasi para siswa yang tak punya smartphone dan susah sinyal itu mengikuti daring di sekolah [siswa tak punya smartphone mengikuti dari di laboratorium komputer sekolah, sedangkan siswa yang susah sinyal mengikuti daring dengan membawa smartphone di ruang kelas yang sudah ditentukan],” kata Kepala SMPN 1 Jogonalan, Endah Sulistyowati, Kamis (25/8/2021).

Baca Juga:Polda Jateng Tegaskan Selebaran Kritik PPKM di Klaten Bukan Provokasi, Tapi....

Ilustrasi sekolah di tengah pandemi. (Pixabay/Alexandra Kochi)
Ilustrasi sekolah di tengah pandemi. (Pixabay/Alexandra Kochi)

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 1 Jogonalan, Diah Sofi, mengatakan para siswa yang tak memiliki smartphone tetap mengikuti daring dengan penuh semangat. Setiap harinya, para siswa sudah datang ke sekolah sekitar 10 menit sebelum pembelajaran daring dimulai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini