21.000 PKL Solo yang Terdampak PPKM Darurat, Diusulkan Dapat Bansos APBD

Warga yang bekerja di Solo dan bukan dari koa tersebut, bisa mendapatkan bantuan. Namun, menunggku keputusan pemerintah kota.

Denada S Putri
Sabtu, 24 Juli 2021 | 13:40 WIB
21.000 PKL Solo yang Terdampak PPKM Darurat, Diusulkan Dapat Bansos APBD
Pasar Klitikan Notoharjo, Solo ditutup selama PPKM Darurat. [timlo.net]

SuaraSurakarta.id - Dinas Perdagangan (Disdag) Solo mencatat, sebanyak 21.000 Pedagang Kaki Lima (PKL) dan sejenisnya akan menerima bantuan sosial (Bansos). Bantuan itu bersumber dari APBD.

“Sebanyak 21.000 pelaku usaha PKL kami usulkan dapat bansos dari APBD. Jumlah itu berdasarkan pendataan Disdag Solo,” ujar Kepala Disdag Solo Heru Sunardi, Sabtu (24/07/2021), dikutip dari timlo.net-Jaringan Suara.com.

Ia menyampaikan, mereka yang menerima bantuan ini diantaranya karyawan PKL, pedagang yang kiosnya ditutup, dan karyawan kios tempatnya bekerja ditutup. Status identitas bukan warga Solo juga akan mendapatkan.

“Mereka bukan warga Solo, tetapi bekerja di Solo. Selama PPKM Darurat mereka tidak bisa bekerja karena tempat usahanya non esensial,” katanya.

Baca Juga:Terkendala Isoman, Penyaluran Bansos PPKM Darurat di DIY Dijadwal Ulang

Namun demikian, keputusan warga luar Kota Solo untuk bisa mendapatkan bantuan tergantung pada putusan Pemkot Solo. Ia mengaku hanya bertugas melakukan pendataan saja.

Ia menambahkan, saat ini sebanyak 15 pasar non esensial belum dibuka selama PPKM Level 4. Pedagang yang tidak dapat berjualan akan diberikan keringanan retribusi.

“Tugas kami hanya mendata yang terdampak PPKM Darurat. Keputusan akhir ada di tangan Pemkot Solo,” lugasnya mengakhiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak